Jelang Idul Adha, ID FOOD Pastikan Stok Daging Sapi Sehat Aman

Jelang Idul Adha, ID FOOD Pastikan Stok Daging Sapi Sehat Aman

Ilustrasi - Peternakan sapi di kawasan Pekayon Kota Bekasi-Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

JAKARTA, FIN.CO.ID – Menjelang Idul Adha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding Pangan ID FOOD mengambil sejumlah langkah strategis untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Diantaranya melalui langkah preventif yang dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak seperti instansi pemerintah, BUMN, dan swasta.

(BACA JUGA:KKP Target PDB Perikanan Tumbuh 6 Persen di 2023)

Direktur Utama ID FOOD Frans M. Tambunan mengatakan langkah - langkah strategis tersebut secara intensif dilakukan melalui Anggota holding PT Berdikari member of ID FOOD yang bergerak di bidang peternakan. 

Menurutnya Berdikari telah bekerjasama dengan Balai Karantina Hewan (BKH) untuk mencegah penyebaran saat mobilisasi sapi.

Selain itu, Ia mengatakan, pihaknya juga telah meningkatkan pengawasan dan monitoring serta sosialisasi pencegahan kepada seluruh mitra ID FOOD Group, seperti Asosiasi Pedagang dan Mitra Peternak.

“Pencegahan PMK kami lakukan sedari dini, beberapa diantaranya dengan tidak memasukan ternak dari wilayah terdampak PMK, serta menggandeng BKH untuk melakukan tindakan karantina/monitoring/isolasi pemisahan terhadap ternak yang baru dibeli atau datang ke lokasi kandang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 17 Juni 2022.

(BACA JUGA:Cegah Krisis Sektor Pariwisata, Wamenparekraf Tekankan Pentingnya Investasi di Bidang Ini)

Saat ini, perusahaan juga membatasi kegiatan kunjungan dinas (instansi lain) ke kandang sapi dan domba, serta menerapkan prosedur biosecurity yang ketat di kawasan peternakan PT Berdikari. 

“Kami melakukan monitoring secara berkala terhadap ternak hidup. Apabila memiliki gejala terindikasi PMK, segera dilakukan prosedur isolasi, proses pengetatan terhadap biosecurity kandang ditingkatkan, baik untuk petugas perlengkapan dan termasuk pakan ternak,” ungkapnya.

Frans menambahkan, tenaga kesehatan hewan selalu tersedia di fasilitas kandang Berdikari untuk melakukan diagnosa terhadap hewan yang sakit. 

Apabila menunjukkan gejala spesifik PMK, akan segera dilaporkan kepada Manajemen Berdikari dan Dinas Peternakan wilayah setempat. 

(BACA JUGA:Salah Satu Capaian Keberhasilan Kartu Prakerja adalah Inklusivitas)

Selanjutnya, dilakukan prosedur pemisahan peralatan penanganan ternak sakit dan ternak sehat (pakaian, sepatu boot, dan perlengkapan lainnya), serta mengupayakan vaksin terhadap ternak.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: