Fahri Hamzah Sindir dr Terawan: Seorang Dokter Berbaju Loreng, Berselempang Mesiu dan Senjata Api Akan...

Rabu 06-04-2022,17:16 WIB
Reporter : Rizal Husen
Editor : Rizal Husen

JAKARTA, FIN.CO.ID - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah ikut menyoroti polemik pemecatan dokter Terawan Agus Putranto oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia). 

Fahri Hamzah menyebut ini saatnya dokter Terawan dan para pendukungnya melayani perdebatan ilmiah.

(BACA JUGA:Luhut Banggakan Metode DSA Dokter Terawan: Bersaing dengan Baik, Jangan Bawa Dengki, Kemarahan dan Kebencian)

Debat ilmiah di antara para akademisi di dunia kedokteran dan pengobatan lanjut Fahri Hamzah, sangat diperlukan.  

Bahlan Fahri Hamzah menegaskan satu-satunya cara mendewasakan dunia medis adalah dengan keberanian berdebat dan berbeda pendapat. 

"Seorang dokter biasanya hanya memiliki 2 senjata yaitu itu jarum suntik dan Pena. Tapi seorang dokter yang tidak saja memiliki jarum suntik dan pena tetapi juga senjata api tentu langsung atau tidak langsung akan menciptakan kan anomali dalam dunia akademik dan kedokteran," cuit @Fahrihamzah seperti dikutip FIN pada Rabu (6/4/2022).

Fahri Hamzah menambahkan seorang dokter biasanya memakai  jubah putih berkalung stetoskop. Hal ini menciptakan suasana yg bersih dan tenang.

(BACA JUGA:IDI Bilang Sudah Coba Hubungi Dokter Terawan Lewat WA dan Telepon, Tapi TIdak Dapat Respon Baik)

"Tapi jika seorang dokter berbaju loreng dan berselempang mesiu dan senjata api itu akan menciptakan suatu yg dunia kedokteran kita harus bisa jelaskan. Itu tantangan IDI," lanjut Fahri dalam cuitannya.

Terawan, terang Fahri, adalah mantan seorang menteri dan pernah menjadi tim Dokter Presiden RI. 

Karena itu, pada dirinya melekat pengaruh kekuasaan yang sadar atau tidak pasti mempengaruhi independensi profesi kedokteran dan dunia akademik. 

"Kita hormat kepada IDI yg berani membuka diri untuk sebuah perdebatan.

(BACA JUGA:Oh Ternyata, Pemecatan Terawan Belum Definitif, Masih Panjang Jalannya)

Tapi Terawan harus diberikan waktu dan kesempatan untuk membela diri di hadapan mimbar akademik dan dan juga peradilan etika kedokteran IDI. 

Kategori :