JAKARTA - Pro dan kontra vaksin halal dan vaksin haram terus menuai polemik banyak kalangan masyarakat di Indonesia mengingat target program vaksinasi Kementerian Kesehatan ingin menyentuh hampir seluruh masyarakat.
Setelah MUI dan PBNU mendesak untuk penggunaan vaksin berlabel halal, dorongan juga muncul dari kalangan tokoh-tokoh muda Indonesia, salah satunya dari Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Lewat Bendahara Umumnya, Zaedi Basiturrozak, PP Pemuda Muhammadiyah meminta agar pemerintah tetap terus berupaya mendongkrak realisasi vaksinasi covid-19 guna meminimalisir dan mencegah terjadinya penularan di masyarakat.
Dengan merangkul berbagai pihak yang ada baik institusi pemerintah maupun organisasi-organisasi masyarakat. Dalam pelaksanaannya terindikasi beberapa kendala terutama mencakup aspek kesadaran masyarakat dan tingkat keraguan warga terkait status kehalalan vaksin.
“Namun demikian patut diperhatikan juga agar program vaksinasi bisa berjalan maksimal, perlu garansi kenyamanan menyangkut status halal vaksin. Melihat potensi penurunan angka covid-19 yang sangat signifikan, artinya kita sudah melewati fase darurat. Tentu bukan perkara yang rumit untuk memilih dari produk vaksin yang halal,” kata Zaedi kepada awak media di Jakarta, Sabtu, 8 Januari 2022.
Zaedi juga mengajak dan menghimbau pemerintah agar lebih memprioritaskan vaksin halal untuk masyarakat Indonesia mengingat bahwa 85 persen penduduk kita merupakan penganut agama Islam.
[caption id="attachment_579776" align="alignnone" width="685"]
Pemuda Muhammadiyah: Tak Ada Lagi Alasan Pemerintah Tidak Prioritaskan Vaksin Halal
Sabtu 08-01-2022,09:02 WIB
Editor : admin
Kategori :