FIN.CO.ID - Intelijen militer Rusia disebut-sebut berada di balik penyakit misterius sindrom Havana.
Dugaan ini dilaporkan oleh media investigasi Latvia, Insider. Penyakit sindrom Havana tersebut menjangkiti para diplomat dan mata-mata Amerika Serikat (AS) yang bertugas di berbagai negara.
Insider daalam laporannya menyebut, para agen intelijen militer Rusia GRU atau juga dikenal dengan Unit 29155 dikerahkan ke lokasi yang sama.
"Ini sama sekali bukan topik baru. Selama bertahun-tahun topik yang disebut ‘Sindrom Havana’ telah dibesar-besarkan media dan sejak awal topik ini dikaitkan dengan tuduhan terhadap Rusia," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dilansir Sputnik, Selasa, 2 April 2024.
Diketahui hasil investigasi jurnalis Insider selama setahun juga mengungkap anggota senior Unit 29155 menerima penghargaan dan promosi. Atas keberhasilan tugas mereka berkaitan dengan pengembangan senjata akustik tidak mematikan.
BACA JUGA:
- Dinas Intelijen Rusia Tuduh Amerika Tutupi Dalang Serangan di Konser Crocus Moskow
- Ngeri! Tentara Rusia Potong Telinga Pelaku Tragedi Moskow, Lalu Dimasukkan ke Mulutnya
"Tidak ada seorang pun bisa memberikan bukti yang meyakinkan soal tuduhan tersebut. Oleh karena itu, semua ini tidak lebih dari tuduhan tidak berdasar yang diungkap media," jelasnya.
Hasil investigasi intelijen Amerika Serikat yang dirilis tahun lalu juga menyatakan sangat tidak mungkin musuh asing bertanggung jawab atas penyakit misterius tersebut.
Seperti namanya penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh pejabat Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, pada 2016. Namun Insider mengungkap, keluhan pertama kali Sindrom Havana mungkin sudah ada sejak sebelum 2016.
"Kemungkinan ada serangan 2 tahun sebelumnya yaitu 2014 di Frankfurt, Jerman, ketika seorang pegawai pemerintah AS yang ditempatkan di konsulat pingsan. Akibat sesuatu yang mirip dengan pancaran energi kuat," tulis laporan insider.
BACA JUGA:
- 3 Syarat China Mau Jaga Hubungan dengan Amerika
- Insiden Mirip Sindrom Havana Muncul di Vietnam, Agenda Wapres AS Tertunda