Lifestyle . 14/08/2025, 18:38 WIB

Dari Lontong Sayur hingga Papeda, Inilah Pesona Sarapan Tradisional Nusantara

Penulis : Aries Setianto
Editor : Aries Setianto

fin.co.id - Pagi di Indonesia selalu punya nuansa istimewa. Bagi sebagian orang, hari dimulai dengan suara adzan subuh, sementara yang lain dibangunkan oleh teriakan tukang sayur di jalan.

Namun, ada satu hal yang nyaris selalu sama: aroma masakan dari dapur atau warung yang menggoda indera penciuman.

Sarapan tradisional bukan sekadar soal mengenyangkan perut, melainkan sebuah pengalaman yang membawa kehangatan di setiap paginya.

1. Lontong Sayur – Pelukan Hangat dari Pagi

Lontong sayur adalah perpaduan harmonis antara lontong lembut, kuah santan gurih, dan sayur labu siam yang renyah. Tambahan telur pindang memberi rasa manis gurih yang pas di lidah.

Kerupuk yang renyah menambah sensasi “soundtrack” di setiap suapan, membuat pagi terasa seperti mendapat pelukan hangat.

2. Bubur Ayam – Kehangatan yang Selalu Ada

Bubur ayam selalu menjadi penawar dingin pagi hari. Teksturnya lembut, berpadu dengan suwiran ayam gurih, kacang kedelai kriuk, dan potongan cakwe asin-manis.

Siraman kecap memberi rasa manis gurih, sementara sedikit sambal mampu membangkitkan semangat di awal hari.

3. Nasi Uduk – Si Wangi yang Menggoda

Aroma nasi uduk yang dimasak dengan santan, daun pandan, dan serai, sanggup membangunkan siapa pun dari tidur.

Disajikan bersama orek tempe, telur dadar tipis, dan sambal kacang, menu sederhana ini justru menghadirkan rasa mewah di lidah.

4. Pecel – Sehat Namun Menggoda

Pecel membuktikan bahwa sarapan sehat bisa tetap memanjakan lidah. Sayuran rebus segar disiram sambal kacang gurih, manis, dan sedikit pedas, menjadikan pagi terasa segar.

Peyek renyah menjadi pelengkap yang sulit ditolak.

5. Papeda – Petualangan Pagi dari Timur

Papeda, bubur sagu khas Maluku dan Papua, menawarkan sensasi berbeda dengan tekstur kenyal dan sedikit lengket.

Disajikan bersama kuah ikan kuning penuh rempah, rasanya segar, gurih, dan membawa penikmatnya seolah sedang berpetualang di ujung timur Indonesia.

Mengapa Sarapan Tradisional Begitu Istimewa?

Setiap suapan sarapan tradisional bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang cerita dan kenangan.

Ada kisah ibu yang bangun lebih awal untuk memasak, ada aroma warung yang mengundang senyum, dan ada cita rasa yang tak mungkin disamai oleh makanan cepat saji.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com