Ragam . 18/11/2025, 21:31 WIB

Darurat Bencana! Menteri PU Dody Hanggodo Turun Gunung Tinjau Longsor Cilacap

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Menteri PU Dody Hanggodo tinjau langsung longsor Cilacap, fokus pencarian 7 korban hilang dan mitigasi jangka panjang dengan perbaikan drainase alam.

Pemerintah bergerak cepat merespons bencana tragis tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pada Selasa (18/11/2025) langsung meninjau lokasi bencana. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi bagian dari respons tanggap darurat pemerintah yang terstruktur untuk mendukung pencarian korban, penanganan pascabencana, dan merancang langkah mitigasi jangka panjang.

Bencana longsor di Cilacap terjadi pada Kamis, 13 November 2025 lalu. Hingga hari kunjungan Menteri Dody, situasi masih genting. Data mencatat 46 korban terdampak, di mana 23 orang mengalami luka-luka, 16 orang meninggal dunia, dan 7 orang lainnya masih dalam proses pencarian.

Pengerahan Alat Berat Totalitas: Prioritas Utama Search and Rescue

Sebagai bentuk dukungan penuh dalam fase tanggap darurat, Kementerian PU segera mengerahkan sumber daya maksimal. Kementerian PU bersama instansi terkait telah mengirimkan total 24 unit excavator ke lokasi. Alat berat ini berasal dari 15 unit milik Kementerian PU sendiri (melalui BBWS dan BBPJN), serta sisanya merupakan dukungan dari pemerintah daerah dan instansi lain.

Menteri Dody menegaskan, fokus utama saat ini adalah operasi penyelamatan. "Kita fokus hari ini adalah search and rescue untuk tujuh korban yang masih belum ditemukan," kata Menteri Dody.

Setelah operasi pencarian selesai, pemerintah baru akan bergerak pada penanganan pascabencana dan upaya mitigasi yang jauh lebih penting agar kejadian mematikan seperti ini tidak kembali terulang.

Bongkar Biang Kerok Longsor: Struktur Tanah Lemah Akibat Air

Menurut Menteri Dody, mitigasi adalah upaya yang tidak kalah penting daripada pencarian korban. Tim di lapangan menemukan penyebab utama longsor terletak pada kondisi topografi lokasi.

Terdapat cekungan alam di sisi atas lereng yang selama ini menampung dan menahan aliran air hujan. Air yang merembes keluar dari cekungan tersebut secara terus-menerus melemahkan struktur tanah, hingga akhirnya memicu longsoran masif.

"Ke depan, tugas kita adalah memastikan cekungan itu tidak lagi menahan air. Tidak harus kering 100%, tapi minimal air selalu teralirkan sehingga tidak memicu longsor baru," jelas Menteri Dody, memberikan arahan teknis.

Kementerian PU tidak berdiam diri. Mereka berencana segera mengkaji kondisi lereng bagian atas bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rencana mitigasi jangka panjang yang sedang dikaji termasuk pembuatan sistem drainase khusus yang berfungsi mengalirkan air dari cekungan tersebut langsung ke sungai terdekat.

Deteksi Dini dan Pencegahan: Bukan Hanya Soal Cilacap

Menteri PU Dody Hanggodo menekankan bahwa penanganan bencana harus mencakup deteksi dini dan pencegahan yang kuat, bukan hanya sekadar respons cepat saat kejadian sudah terjadi.

"Kita bicara bukan hanya hari ini, tapi ke depan. Bagaimana supaya peristiwa seperti ini tidak terulang lagi di sini atau di tempat lain," tegasnya.

Oleh karena itu, Kementerian PU akan menindaklanjuti kajian potensi longsor ini. Langkah ini tidak hanya dilakukan di Cilacap, tetapi juga diperluas ke daerah lain yang memiliki pola kerentanan geologis serupa, seperti Banjarnegara dan Banyumas. Tujuan besarnya adalah memastikan keselamatan masyarakat melalui program pencegahan yang lebih kuat dan terstruktur.

Relokasi Siap Didukung, Menunggu Izin Badan Geologi

Terkait nasib warga terdampak, Menteri Dody mengonfirmasi bahwa Kementerian PU siap mendukung penuh rencana relokasi. Pemerintah Daerah telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektar untuk pembangunan kembali permukiman warga.

Namun, relokasi ini masih menunggu hasil pemeriksaan dan rekomendasi resmi dari Badan Geologi dan tim ahli dari ITB. Pemeriksaan ini vital untuk memastikan lokasi yang disiapkan benar-benar aman dan bebas dari potensi tanah bergerak atau bencana serupa di masa depan. (*)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com