fin.co.id - Indonesia kembali menorehkan langkah besar di dunia otomotif lewat lahirnya Pandu, mobil listrik gagah besutan PT Pindad (Persero). Kehadirannya digadang-gadang menjadi simbol kemandirian teknologi transportasi tanah air, sekaligus bukti bahwa Indonesia mampu menciptakan kendaraan modern berkelas internasional.
Momentum perkenalan Pandu semakin berkesan ketika Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menjajal langsung performa mobil ini di ajang Konvensi Sains Teknologi dan Industri (KSTI). Usai mencoba, Brian tak ragu melontarkan pujian.
"Bangsa Indonesia bisa membuat produk secanggih ini. Tolong masyarakat beli dong mobil Indonesia untuk mendukung. Jangan sampai teknologi yang dikembangkan tidak diikuti penerimaan masyarakat. Beli dong produk Pindad, mobil Pandu itu keren banget, transmisinya enteng, ringan banget," ucapnya penuh semangat.
Dari Maung ke Pandu: Evolusi Sang Petarung Jalanan
Pandu bukan sekadar mobil listrik biasa. Ia lahir dari DNA tangguh Maung 4x4, kendaraan taktis legendaris Pindad yang terkenal garang di berbagai medan. Meski tampil dengan wajah modern dan ramah lingkungan, Pandu tetap mempertahankan jiwa ketangguhan pendahulunya.
Nama "Pandu" sendiri diberikan langsung oleh Presiden, dengan filosofi sebagai penunjuk arah menuju kemandirian industri otomotif nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Warisan DNA Tempur di Tubuh Mobil Listrik
Teknologi Pandu berakar pada kemampuan Maung yang gesit dan bertenaga. Maung dibekali kecepatan aman hingga 120 km/jam, transmisi manual 6-speed, dan jarak tempuh 800 km. Untuk versi militer, Maung bahkan dapat dilengkapi braket senjata kaliber 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, sistem navigasi GPS, tracker, hingga perlengkapan tempur lainnya.
Dengan basis teknologi sekuat itu, Pandu diharapkan menjadi kendaraan listrik yang tidak hanya andal di jalan, tetapi juga mencerminkan kekuatan industri otomotif dalam negeri yang mampu bersaing dengan raksasa global.
Menuju Mobil Nasional yang Membanggakan
Pemerintah bersama PT Pindad kini menunggu arahan resmi untuk memulai produksi massal Pandu, yang direncanakan bergulir tahun depan. Brian optimistis, dengan dukungan masyarakat, Pandu bisa menjadi mobil nasional yang membanggakan.
"Kalau kita tidak mulai dari sekarang, nanti teknologinya ada tapi tidak dipakai. Sayang sekali," tegasnya.