Catatan Dahlan Iskan . 26/05/2025, 05:20 WIB

Istri Sekampung

Penulis : Afdal Namakule
Editor : Afdal Namakule

Oleh: Dahlan Iskan

Waktu, tempat, dan kesempatan jarang datang bersamaan. Saya mengalami yang jarang itu. Tepat saat saya di Indianapolis, waktunya bersamaan dengan heboh Indianapolis 500 atau Indy 500: Minggu 25 Mei 2025. Saya pun diberi kesempatan untuk menontonnya.

Tepatnya bukan saya tapi kami. Yakni delegasi dari berbagai negara Asia yang lagi ada acara di Indiana.

Anda sudah tahu apa itu Indy 500: event olahraga satu-satunya yang ditonton oleh 400.000 sampai 500.000 orang. Balap mobil. Di dalam sirkuit oval. Begitu raksasa sirkuit Indy 500 itu.

Waktu menulis artikel ini saya sedang dalam persiapan menuju sirkuit. Kami, pukul 05.45 sudah harus kumpul di lobi hotel. Pukul 06.00 berangkat. Berarti tiga jam lagi.

Sebetulnya saya belum tahu: apakah saya ini akan ke stadion atau ke arena balap. Atau stadion balapan mobil. Setahu saya arena balap tidak di satu stadion. Tapi saya dengar Indy 500 dilaksanakan di dalam stadion.

Cucunya Pak Iskan pernah ke sini. Pernah bercerita. Betapa mengagumkannya. Saya belum memercayai cerita itu. Mana ada stadion bisa menampung 500.000 orang. Tiga jam lagi saya akan tahu sendiri.

Tidak hanya nonton balapan gratis. Delegasi juga diajak nonton paradenya. Sehari sebelum balapan. Sabtu.

Jalan utama kota Indianapolis ditutup. Di situlah parade. Kami diberi tempat duduk di tribun strategis menghadap gedung mahkamah agung negara bagian Indiana.

Tentu saya banyak membaca dulu apa itu Indy 500. Termasuk harus nonton podcast-nya cucu Pak Iskan yang membahas Indy 500. Maka ketika melihat parade itu saya sedikit tahu yang mana yang namanya Scott McLaughlin, David Malukas, atau Alex Palou.

Kalau pembalap Takuma Sato saya tahu. Pernah popular sebagai pembalap di Formula One. Ia tidak pernah juara. Lalu "lari" ke Indy 500. Juara. Popular sekali.

Kanan-kiri saya delegasi dari Jepang. Ketika mobil Sato lewat bisingnya bukan main: mengelukan Sato. Di atas mobil Sato bersama istrinya. Wanita Jepang. Mungil. Atau pacarnya. Saya tidak tahu. Semua pembalap didampingi pasangan masing-masing yang cantik.

Saya memang pernah sering diajak nonton balap Formula One. Di beberapa negara. Tahu siapa pembalap-pembalapnya. Juga tahu sistem perlombaannya.

Tapi Indy 500? Nol besar.

Indy 500 bagian dari ego Amerika. Dunia menyukai sepak bola, mereka punya sepak bolanya sendiri. "Sepak bola yang lapangannya begitu luas kok wasitnya hanya satu," ejek mereka. "Basket saja wasitnya dua".

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com