Ekonomi . 03/02/2025, 13:08 WIB
fin.co.id - Masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan mata uang rupiah yang tiba-tiba menguat jadi Rp8.170,65 per US$1
Angka tersebut tertera di google berdasarkan penelusuran saat melakukan pengecekkan konversi nilai tukar dollar ke rupiah dengan menggunakan kata kunci “USD to IDR”
Padahal, apabila melakukan hasil pengecekan di laman resmi Bank Indonesia, kurs jual adalah Rp16.340,30 per 1 Dolar AS dan Rp16.177,70 untuk kurs beli.
Google Indonesia sendiri telah menyatakan bahwa angka tersebut merupakan sebuah kesalahan. Google menyebut itu bersumber dari pihak ketiga.
Setelah menyadari ketidakakuratan tersebut, Google segera menghubungi penyedia data untuk memperbaikinya.
Bank Indonesia (BI) juga menegaskan bahwa angka tersebut tidak sesuai dengan nilai tukar resmi, yang pada 31 Januari 2025 tercatat sebesar Rp 16.312 per Dolar AS.
Lantas apa dampak jika 1 dolar AS sama dengan Rp8.170?
Berikut adalah beberapa sampak positif dan negatif jika tiba-tiba rupiah menguat Rp8.170 per 1 Dolar AS.
Dampak Positif
a. Menurunnya Beban Utang Luar Negeri
Jika nilai tukar rupiah menguat secara signifikan, beban utang luar negeri pemerintah dan swasta akan berkurang. Hal ini terjadi karena utang yang harus dibayarkan dalam mata uang asing (seperti dolar AS) menjadi lebih ringan ketika dikonversi ke rupiah. Pemerintah dapat mengalokasikan dana yang tersisa untuk program-program pembangunan atau mengurangi defisit anggaran.
b. Harga Barang Impor Menjadi Lebih Murah
Penguatan rupiah terhadap dolar AS akan membuat harga barang-barang impor menjadi lebih murah. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi bagi industri yang bergantung pada bahan baku impor, seperti elektronik, otomotif, dan farmasi. Konsumen juga akan merasakan manfaatnya karena harga produk impor, seperti gadget, kendaraan, atau bahan makanan tertentu, menjadi lebih terjangkau.
c. Menurunnya Inflasi
Harga barang impor yang lebih murah dapat menekan tingkat inflasi. Jika inflasi terkendali, daya beli masyarakat akan meningkat, dan Bank Indonesia (BI) mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga acuan. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi dan investasi.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com