Internasional . 28/01/2025, 17:02 WIB

Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata dengan Lebanon: Ketegangan Semakin Memuncak

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Pelanggaran terhadap gencatan senjata oleh Israel terus berlanjut, memperburuk ketegangan di perbatasan Lebanon.

Sehari setelah serangan mematikan yang menewaskan 24 orang di Lebanon selatan, laporan terbaru mengungkapkan bahwa Israel telah melanggar enam kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon.

Pelanggaran ini hanya menambah ketidakstabilan yang sudah terjalin lama antara kedua negara, memicu kekhawatiran akan pecahnya kekerasan skala penuh.

Serangan Israel Di Tengah Gencatan Senjata: Ke Mana Arah Perundingan?

Pada Senin, 27 Januari 2025, media Lebanon melaporkan bahwa drone pengintai Israel menjatuhkan granat di kota Bani Haiyyan, Lebanon selatan, yang menyebabkan satu orang terluka.

Tidak lama setelah itu, serangan kedua terjadi ketika drone Israel menjatuhkan bom di lokasi yang sama, yang mengakibatkan lebih banyak korban cedera.

Serangan ini tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga menambah daftar panjang pelanggaran yang telah dilakukan oleh Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata yang rapuh.

Pelanggaran lebih lanjut terjadi dengan penangkapan warga Lebanon di kota Wazzani, diikuti dengan penembakan ke arah penduduk lokal.

Tentara Israel juga terlibat dalam baku tembak dengan tentara Lebanon di wilayah Meiss El-Jabal, mengakibatkan ketegangan semakin meningkat.

Pelanggaran yang Terus Meningkat: 660 Kasus Sejak Gencatan Senjata Dimulai

Keempat serangan ini menambah deretan panjang pelanggaran yang sudah terjadi sejak dimulainya gencatan senjata pada 27 November 2023.

Berdasarkan data yang dirilis oleh otoritas Lebanon, Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata sebanyak 660 kali.

Pelanggaran ini termasuk serangan udara, penembakan ke arah warga sipil, serta penyebaran pasukan di wilayah yang seharusnya sudah dibebaskan sesuai kesepakatan.

Lebih mencolok lagi, Israel tetap mempertahankan keberadaan pasukannya di wilayah Lebanon meskipun batas waktu penarikan pasukan yang disepakati, yaitu 60 hari, telah berakhir pada Minggu, 26 Januari 2025.

Gedung Putih kemudian mengumumkan bahwa Israel dan Lebanon sepakat untuk memperpanjang penarikan pasukan hingga 18 Februari 2025, tetapi banyak pihak mempertanyakan seberapa efektifnya gencatan senjata yang terus dilanggar ini.

Gencatan Senjata yang Rapuh: Apa yang Terjadi dengan Masa Depan Kesepakatan?

Gencatan senjata yang rapuh ini dimulai setelah periode baku tembak antara Israel dan Hezbollah pada Oktober 2023.

Konflik ini meningkat menjadi skala penuh pada September 2023 dan berlarut-larut sepanjang tahun.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com