Ia berharap agar kesalahan informasi terkait paket pengadaan ini tidak semakin meluas dan menimbulkan kebingungan di masyarakat.
“Kami ingin agar masyarakat memahami bahwa program ini bukan untuk membeli buzzer dengan dana sebesar itu, melainkan untuk sistem yang lebih aman dalam melindungi informasi,” ujar Made Wira.
Sementara itu, meskipun ada kesalahan informasi dalam deskripsi pekerjaan yang tertera di situs pengadaan, Made Wira menegaskan bahwa paket ini bertujuan untuk pengamanan data dan bukan sekadar pengadaan buzzer.
Pengadaan Sistem Informasi untuk Keamanan Data
Kegiatan pengadaan aplikasi Information Respond System yang dilaksanakan oleh Dispenal TNI AL bertujuan untuk meningkatkan pengamanan informasi terkait TNI AL di media sosial.
Dalam penjelasan yang lebih rinci, aplikasi ini diharapkan dapat melindungi integritas informasi dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang.
Hal ini sangat penting, terutama dalam menjaga citra TNI AL di mata masyarakat.
Namun, meskipun niat baik telah dijelaskan, penggunaan istilah buzzer dalam dokumen pengadaan tetap menjadi titik rawan yang memicu kesalahpahaman.
Baca Juga
Oleh karena itu, ke depan, TNI AL diharapkan lebih hati-hati dalam memilih istilah yang digunakan untuk menghindari interpretasi yang keliru. (Anisha/DSW)