fin.co.id - Viral di media sosial, seorang siswa SD di Medan dihukum dengan cara yang mengejutkan. Karena diduga menunggak uang SPP selama tiga bulan, siswa tersebut dipaksa belajar di lantai oleh wali kelasnya.
Kejadian ini memicu reaksi keras dari banyak pihak, termasuk orang tua siswa, yang akhirnya membuat kasus ini semakin mencuri perhatian publik.
Partai Gerindra Tawarkan Solusi: Beasiswa hingga SMA
Setelah video kekerasan ini viral, Partai Gerindra Sumut segera turun tangan. Partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto ini memberikan solusi dengan melunasi seluruh tunggakan uang SPP siswa tersebut.
Bahkan, Gerindra Sumut memberikan beasiswa hingga siswa tersebut tamat SMA, bekerjasama dengan Pemkot Medan.
Baca Juga
- Kocak! Wanita Cantik Terjebak Piercing Hidung di Kursi Roda, Petugas Damkar Turun Tangan
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier Airlines Karena Duduk di Pintu Keluar Darurat
Ketua DPD Gerindra Sumut, Ade Jona Prasetyo, mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya menyelesaikan masalah keuangan siswa, tetapi juga memastikan pendidikan siswa tersebut tetap berjalan lancar.
"Kami memberikan beasiswa hingga tamat SMA, sesuai dengan program yang dicanangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Jona di Medan, Sabtu, 11 Januari 2025.
Solusi Damai Setelah Perkara Ini Viral
Dalam kesempatan tersebut, Jona juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah dan orang tua siswa sudah bertemu dan menyelesaikan masalah ini secara damai. "Kami sudah berbicara dengan orang tua dan pihak sekolah, semuanya sudah selesai," lanjutnya.
Jona juga menyebutkan bahwa beasiswa ini adalah bagian dari program yang lebih luas dari Gerindra, termasuk pemberian makan siang gratis untuk siswa-siswa yang membutuhkan.
Harapannya, siswa ini tidak hanya bisa menyelesaikan pendidikan hingga SMA, tetapi juga bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Baca Juga
- Viral! Siswa SD di Medan Dihukum Belajar di Lantai Karena Menunggak SPP, Kini Dapat Beasiswa hingga Lulus SMA
- Viral, Video Artis Hollywood Menghina Tuhan, Netizen Kaitkan dengan Kebakaran Los Angeles
Latar Belakang Insiden: Siswa Dihukum Belajar di Lantai
Sebelum insiden ini mencuat, seorang ibu bernama Kamelia melaporkan kejadian yang menimpa anaknya. Pada Rabu, 8 Januari 2025, anaknya yang duduk di kelas IV SD terpaksa belajar di lantai selama tiga hari berturut-turut.
Kamelia, yang tidak tahu menahu tentang peraturan tersebut, merasa kebijakan itu terlalu keras.
"Saya memang belum melunasi uang SPP, tapi saya merasa anak saya tidak seharusnya dihukum dengan cara seperti itu," kata Kamelia.
Video yang direkam orang tua siswa tersebut akhirnya tersebar luas dan menjadi sorotan media sosial. Banyak yang mengecam tindakan wali kelas tersebut, yang dinilai tidak berperasaan.
Partai Gerindra Turun Tangan
Tindak lanjut dari Partai Gerindra Sumut pun menjadi titik terang bagi siswa tersebut. Ade Jona Prasetyo mengungkapkan harapannya agar beasiswa ini bisa membantu siswa tersebut meraih masa depan cerah, bahkan hingga ke jenjang perkuliahan.
Dengan tindakan ini, Gerindra bukan hanya memberikan solusi konkret, tetapi juga memberikan sinyal kuat bahwa partai tersebut serius memperjuangkan pendidikan bagi generasi muda Indonesia, sesuai dengan visi yang dibawa oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.