Otomotif . 08/01/2025, 11:19 WIB
Salah satu alasan penting memanaskan motor, baik karburator maupun injeksi, adalah untuk memastikan oli mesin bersirkulasi ke seluruh komponen.
Pada motor karburator, kebutuhan ini bahkan lebih kritis karena sebagian besar komponennya bekerja secara mekanis, seperti piston, ring piston, dan katup.
Ketika motor tidak dipanaskan, oli cenderung mengendap di dasar bak mesin.
Akibatnya, saat mesin langsung digunakan, komponen internal bekerja dengan pelumasan yang kurang optimal, meningkatkan risiko keausan.
Dengan memanaskan motor, oli akan bersirkulasi ke seluruh bagian mesin, melapisi komponen-komponen tersebut, dan mengurangi gesekan.
Apa Bedanya dengan Motor Injeksi?
Motor injeksi biasanya memiliki sistem pelumasan yang lebih efisien dan tidak terlalu bergantung pada pemanasan mesin.
Teknologi injeksi memungkinkan komponen mesin bekerja lebih halus, bahkan saat suhu mesin belum optimal.
Namun, pada motor karburator, pelumasan maksimal hanya tercapai setelah mesin mencapai suhu kerja tertentu.
Tips Perawatan:
Gunakan oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi motor karburator kamu.
Pastikan mengganti oli secara rutin, biasanya setiap 2.000–3.000 km, atau sesuai rekomendasi pabrikan.
Motor karburator sering kali lebih sulit dinyalakan, terutama di pagi hari atau saat cuaca dingin.
Hal ini disebabkan oleh penguapan bahan bakar yang kurang maksimal di ruang bakar.
Pada motor injeksi, masalah ini tidak terlalu terasa karena ECU otomatis menyesuaikan suplai bahan bakar sesuai kondisi mesin.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com