fin.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani menyebut BYD akan investasi di Indonesia.
Bahkan, BYD sudah membeli tanah di kawasan Subang, Jawa Barat. Rencananya di atas tanah tersebut akan dibangun pabrik untuk memproduksi produk BYD.
"Saat berkunjung ke China pekan lalu, Indonesia mendapatkan komitmen investasi sebesar 7,46 miliar dolar AS dari 4 perusahaan di China. Kami juga mendorong investasi yang masuk ke Indonesia ini untuk segera memulai investasi di Indonesia. Seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang. Diharapkan investasi untuk manufakturnya akan dimulai pada awal tahun depan,” kata Rosan usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025
Seperti diketahui, BYD adalah perusahaan otomotif dan elektronik raksasa asal China yang memproduksi mobil listrik, bus, truk, sepeda listrik, forklift, baterai kendaraan listrik dan panel surya.
BYD merupakan singkatan dari "Build Your Dream". BYD didirikan oleh Wang Chuanfu pada Februari 1995 dan bermarkas di Shenzhen, Guangdong, China.
Perusahaan ini memiliki pabrik di Lancaster, California, Brasil, dan Newmarket, Ontario, Kanada. BYD dikenal sebagai perusahaan yang inovatif. Beberapa inovasi yang dilakukan BYD di antaranya:
- Mengembangkan Blade Battery yang terkemuka di industri
- Mengembangkan teknologi yang memungkinkan baterai ponsel untuk dibuat di suhu ruang
- Menyediakan solusi energi baru tanpa emisi yang komprehensif
- Memproduksi kendaraan listrik roda 4 dengan waktu respons 0,02 detik
Pada paruh pertama tahun 2023, BYD menduduki peringkat 10 besar penjualan mobil baru global.
Baca Juga
Selanjutnya, pada 4 Juli 2024, BYD menjadi produsen mobil pertama di dunia yang memproduksi kendaraan energi baru ke-8 juta.
Sebagai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong dan Bursa Efek Shenzhen, pendapatan tahunan BYD pada tahun 2023 sekitar Rp 1.361 Triliun.