"Fenomena kedua adalah yang saya sebut sebagai fenomena triger happy. Aparat kepolisian cenderung sangat mudah sekali melakukan tindakan untuk menarik pelatuk dengan mudah tanpa melakukan proses judicial atau proses hukum," tukas Yenny.
Dikatakan, proses non judicial killing atau pembunuhan di luar hukum makin marak terjadi.
"Nah, jadi non judisial killing makin terjadi, proses pengadilan di luar hukum," ucapnya.
Ia menegaskan kejadian non judicial killing harus dievaluasi dan dikoreksi. Sehingga kejadian kepada masyarakat tidak akan terjadi kembali. "Ini harus dikoreksi menurut saya, tidak boleh kita biarkan," lanjutnya.
Yenny dengan tegas mengatakan menolak polisi dikembalikan strukturnya di bawah TNI ataupun kementerian tertentu.
Ia menegaskan polisi untuk lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga membuat rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.
"Polisi bersikaplah lebih profesional memberikan rasa aman di masyarakat bukan jadi ancaman bagi masyarakat," pungkas Yeny Wahid.
