fin.co.id- Pemasangan infus adalah langkah medis yang biasa dilakukan untuk memberikan cairan atau obat melalui pembuluh darah, terutama pada kondisi darurat atau saat asupan makanan dan minuman tidak bisa masuk melalui mulut.
Namun, banyak yang bertanya-tanya apakah pemasangan infus di rumah boleh dilakukan secara mandiri. Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Sulawesi Utara, pemasangan infus di rumah bisa dilakukan dalam kondisi tertentu, asalkan mengikuti prosedur yang ketat dan dilakukan oleh tenaga medis yang profesional.
Kapan Pemasangan Infus Diperlukan?
Infus umumnya digunakan dalam kondisi darurat, seperti:
Dehidrasi berat
Infeksi parah
Sakit kritis
Baca Juga
Perdarahan
Selain itu, pemasangan infus juga bisa dilakukan saat pasien mengalami muntah hebat, sehingga tidak dapat mencerna makanan dan cairan yang masuk melalui mulut. Infus juga dapat diberikan kepada pasien yang memerlukan obat suntik secara berkala.
Apakah Pemasangan Infus Bisa Dilakukan Mandiri di Rumah?
Secara umum, tidak ada larangan tegas untuk pemasangan infus di rumah. Namun, perlu diingat bahwa pemasangan infus tidak bisa dilakukan sembarangan. Ini karena infus melibatkan cairan dan obat yang langsung masuk ke dalam pembuluh darah, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan serius jika tidak dilakukan dengan tepat. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Harus dilakukan oleh tenaga medis profesional: Meskipun pemasangan infus di rumah bisa dilakukan, prosedur ini harus dilakukan oleh tim medis yang berkompeten, seperti dokter atau perawat berlisensi. Penggunaan infus yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi, iritasi, atau bahkan memperburuk kondisi pasien.
Pemilihan jenis cairan dan dosis yang tepat: Setiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda, baik dari segi jenis cairan maupun dosis obat yang diberikan. Oleh karena itu, dokter atau tenaga medis akan menentukan jenis infus yang dibutuhkan dan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.
Pemantauan yang ketat: Setelah pemasangan infus, pasien harus dimonitor secara berkala untuk mendeteksi kemungkinan efek samping, seperti iritasi pada pembuluh darah (flebitis), infeksi, atau bahkan masalah lebih serius seperti sesak napas atau perubahan tekanan darah. Oleh karena itu, tim medis perlu melakukan pengawasan terhadap kondisi pasien selama terapi infus berlangsung.
Efek Samping yang Mungkin Timbul
Meskipun infus merupakan prosedur medis yang umum, pemasangannya tetap memiliki potensi risiko, antara lain: