fin.co.id – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengungkapkan kesiapan untuk mendukung Program Pembangunan 3 Juta Rumah yang digagas oleh pemerintah Indonesia. Program ambisius ini bertujuan untuk mengatasi backlog perumahan yang terus meningkat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dalam sambutannya pada acara Dialog Solusi Pendanaan 3 Juta Rumah yang diselenggarakan bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, menyatakan bahwa meskipun tantangan besar menghadang, kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk mencapai target tersebut.
"Program 3 Juta Rumah bukanlah tugas yang mudah, namun dengan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk perbankan, pasar modal, serta pendanaan luar negeri, kita dapat mencapainya," ujar Ananta, Senin, 16 Desember 2024.
Pentingnya Pendanaan untuk Program 3 Juta Rumah
Salah satu kendala terbesar dalam mewujudkan program ini adalah penyediaan pembiayaan yang memadai dan terjangkau. Menurut Ananta, kolaborasi antara SMF, BP Tapera, lembaga perbankan, dan pasar modal sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah pendanaan yang selama ini menjadi penghambat.
Sebagai special mission vehicle pemerintah, SMF berperan penting dalam menyediakan likuiditas untuk sektor perumahan. Sejak 2017, SMF telah menerima dana dari pemerintah sebesar Rp9,33 triliun, yang kemudian telah dimanfaatkan untuk mendanai Program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
"Hingga Oktober 2024, SMF berhasil menyalurkan dana sebesar Rp25,5 triliun, yang setara dengan 689.583 unit rumah," ungkapnya.
Optimalkan Potensi Pasar Modal untuk Pembiayaan Perumahan
SMF melihat pasar modal Indonesia memiliki kapasitas besar untuk mendukung pendanaan perumahan, namun keterbatasan kapasitas tersebut masih menjadi tantangan.
Baca Juga
"Melalui dialog ini, kami ingin menjajaki kemungkinan pendanaan alternatif yang lebih inovatif, termasuk penggunaan dana luar negeri dan skema pendanaan lainnya yang lebih efektif," ujar Ananta. Dia menekankan pentingnya penyesuaian regulasi agar skema pendanaan perumahan bisa lebih fleksibel dan mudah diakses.
Peran SMF sebagai Liquidity Provider untuk Perumahan
Sebagai liquidity provider utama di sektor perumahan, SMF memegang peranan vital dalam memperlancar arus dana yang dibutuhkan untuk membiayai rumah-rumah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Dengan keterbatasan anggaran APBN, SMF berkomitmen untuk mengoptimalkan recycling asset dalam pembiayaan perumahan guna mendorong sektor perbankan untuk lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor ini.
Ananta menambahkan, meskipun APBN terbatas, kolaborasi dengan lembaga seperti BP Tapera dan berbagai stakeholder lainnya dapat menciptakan ekosistem pembiayaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses penyediaan rumah bagi masyarakat, terutama yang memenuhi kriteria MBR.
Menuju Pencapaian Program 3 Juta Rumah
Keberhasilan Program Pembangunan 3 Juta Rumah sangat bergantung pada skema pendanaan yang terjangkau dan berkelanjutan. Dalam hal ini, SMF siap berperan sebagai mitra utama pemerintah dalam menyediakan pembiayaan yang dibutuhkan.
Ananta berharap dialog dan diskusi yang berlangsung hari ini dapat memberikan solusi konkret yang bisa segera diterapkan. "Kami berharap dengan kerjasama semua pihak, program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, meningkatkan akses mereka terhadap rumah yang layak huni," tutupnya. (*)