Kampanyekan Cegah Sifilis, IDI Botawa Ingin Masyarakat Melek Penyakit Raja Singa

fin.co.id - 16/12/2024, 09:06 WIB

Kampanyekan Cegah Sifilis, IDI Botawa Ingin Masyarakat Melek Penyakit Raja Singa

Kampanye Cegah Sifilis, Ilustrasi: StockSnap / Pixabay

fin.co.id - Kamu pernah dengar tentang penyakit raja singa alias sifilis? Ini bukan nama yang keren buat sebuah penyakit, tapi masalah serius yang perlu perhatian lebih.

IDI Botawa (https://idibotawa.org), alias Ikatan Dokter Indonesia Cabang Botawa, lagi getol banget mengedukasi masyarakat soal penyakit ini.

Gimana enggak? Sejak 2022, kasus sifilis di Indonesia meledak sampai 20.783 kasus! Angka ini naik 70 persen dibanding 2018 yang cuma 12.484 kasus.

Jadi, apa yang salah? Dan gimana kita bisa nyetop tren negatif ini?

Kenapa Sifilis Itu Berbahaya?

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.

Penyakit ini bisa menyerang siapa aja yang aktif secara seksual, tanpa pandang bulu.

Nah, kalo nggak diobatin, sifilis bisa bikin komplikasi serius, dari gangguan organ vital sampai membahayakan nyawa.

Menurut dr. Samuel Yawi, Ketua IDI Botawa, edukasi dan layanan kesehatan yang merata adalah kunci buat nyetop penyebaran penyakit ini. Dr. Samuel juga bilang, daerah terpencil jadi fokus utama, karena akses kesehatan di sana sering dilewatin.

Kenapa Kasus Sifilis di Indonesia Tinggi?

Faktor utamanya ada beberapa:

1.Hubungan seksual tanpa pengaman

Kamu tahu nggak, bakteri sifilis itu bisa nempel lewat luka atau lesi di kulit? Jadi, hubungan seksual yang nggak aman kayak ngasih “karpet merah” buat bakteri ini.

2. Kondisi medis lain

Orang yang punya HIV/AIDS atau imunitas tubuh rendah jadi lebih gampang kena sifilis. Ini kayak punya rumah tanpa pagar—risiko ancamannya makin besar.

Makruf
Penulis