Internasional . 16/12/2024, 08:16 WIB

Agresi Israel Terhadap Palestina: Situasi Terkini dan Usaha Dunia Menghentikan Pembantaian

Penulis : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

fin.co.id - Konflik antara Israel dan Palestina yang dimulai pada 7 Oktober 2023 terus berlanjut dengan eskalasi kekerasan yang semakin memprihatinkan. Lebih dari 44.800 warga Palestina telah menjadi korban tewas, sementara lebih dari 100.000 orang lainnya terluka.

Meskipun ada tekanan internasional yang terus meningkat, Israel masih mengabaikan seruan gencatan senjata dari dunia internasional.

Artikel ini akan mengulas situasi terkini di Palestina, upaya dunia untuk mengakhiri kekerasan, dan perkembangan terbaru terkait krisis kemanusiaan yang terjadi.

Seruan Gencatan Senjata dari Indonesia dan Komunitas Internasional

Indonesia menjadi salah satu negara yang aktif menuntut agar Israel menghentikan agresi terhadap Palestina.

Dalam Sidang Darurat Majelis Umum PBB pada 11 Desember 2024, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, menyerukan agar komunitas internasional terus menekan Israel untuk mematuhi resolusi PBB terkait gencatan senjata di Gaza.

Menurut Indonesia, implementasi gencatan senjata sangat penting untuk menghentikan pertumpahan darah dan mencegah kehancuran lebih lanjut di wilayah Gaza yang terisolasi.

Indonesia juga mendukung dua resolusi PBB yang menginginkan penghentian serangan di Gaza dan mendukung bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

Dalam pernyataan resmi, Indonesia menegaskan bahwa gencatan senjata yang segera diberlakukan akan menyelamatkan ribuan nyawa warga Palestina yang terjebak dalam konflik ini.

Penarikan Pasukan Israel dari Gaza: Seruan dari Palestina

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, juga menuntut penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza dan menyerukan agar Otoritas Palestina (PA) dapat kembali mengontrol wilayah tersebut.

Pada 13 Desember 2024, Abbas menegaskan pentingnya pengimplementasian Resolusi Dewan Keamanan PBB 2735, yang menyerukan penghentian baku tembak dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Abbas juga mengkritik tindakan Israel yang semakin meningkatkan kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, termasuk pembunuhan oleh pemukim ilegal dan perluasan permukiman yang memperburuk ketegangan.

Dalam upaya mencapai perdamaian, Abbas juga meminta dukungan internasional agar Palestina diakui sebagai negara berdaulat dan mendapatkan keanggotaan penuh di PBB.

Peran Hamas dan Operasi Anti-Zionis di Tepi Barat

Kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza juga menyerukan perlawanan lebih besar terhadap Zionisme di Tepi Barat.

Melalui juru bicaranya, Brigade Ezzeddin al-Qassam, Hamas mengajak para petempur mu

da untuk meningkatkan operasi anti-Zionis guna mendukung Gaza dan menggagalkan rencana pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel. Hal ini menunjukkan bahwa konflik ini semakin meluas, tidak hanya terbatas pada Gaza, tetapi juga di seluruh wilayah Palestina yang kini terancam oleh agresi militer Israel.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com