Astawa menjelaskan bahwa meskipun tahapan-tahapan planning, collecting, collation, analysis, dan dissemination merupakan bagian dari siklus intelijen yang baku, dalam implementasinya ada interaksi yang dinamis antara pengumpul data dan analis, yang dapat mengarah pada pengumpulan ulang data jika informasi yang ada dianggap kurang.
Menanggapi Ancaman Global dengan Intelijen yang Adaptif
Seminar yang juga dihadiri oleh berbagai praktisi intelijen, pejabat pemerintah, dan sektor swasta ini menekankan pentingnya adaptasi dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam menghadapai ancaman yang semakin kompleks dan beragam.
Saut Situmorang, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, dan perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga juga memberikan pandangan mereka tentang bagaimana sistem intelijen negara dapat diperkuat dengan mengintegrasikan pendekatan kontra intelijen yang lebih tajam dan responsif.
Dengan dinamika ancaman yang terus berkembang, baik dari kelompok teroris, sektor swasta, maupun aktor non-negara lainnya, tantangan besar yang dihadapi oleh komunitas intelijen Indonesia adalah bagaimana menyesuaikan intelligence cycle mereka untuk tidak hanya mendeteksi, tetapi juga mencegah ancaman.
Penerapan konsep-konsep baru dalam siklus intelijen yang lebih adaptif dan proaktif akan sangat menentukan kemampuan Indonesia dalam menjaga stabilitas nasional dan mencegah potensi ancaman di masa depan. (*)
