fin.co.id - Banjir bandang yang melanda Sukabumi pada awal Desember 2024 dipastikan terjadi akibat pendangkalan sungai yang parah dan deforestasi di kawasan hulu.
Menyikapi hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera bertindak dengan mengerahkan 12 alat berat untuk melakukan pengerukan sejumlah sungai yang menjadi saluran utama aliran air di daerah tersebut.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, mengunjungi Sukabumi pada Sabtu, 7 Desember 2024, untuk mempercepat penanganan dampak bencana yang meliputi banjir dan tanah longsor.
Diana menjelaskan bahwa pengerukan dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi potensi banjir lebih lanjut, terutama di sungai Cipelabuhan, yang diketahui mengalami pendangkalan akibat sedimentasi yang menumpuk.
"Pendangkalan sangat parah di sungai Cipelabuhan, yang menyebabkan sungai menjadi sangat dangkal. Oleh karena itu, teman-teman dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumber Daya Air sudah mulai melakukan pengerukan," ujarnya saat meninjau lokasi bencana.
Baca Juga
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti meninjau lokasi longsor di Jalan Utama Akses Pelabuan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, 7 Desember 2024. (Sigit Nugroho/FIN)
Diana juga menambahkan bahwa pengerukan dilakukan secara masif dengan melibatkan berbagai instansi terkait. Total 12 alat berat, terdiri dari eskavator besar dan kecil, dikerahkan untuk mengeruk lima sungai besar di Sukabumi, yaitu Cikaso, Pelabuhan, Cimandiri, Cidolok, dan Ciletuh.
"Pengerukan ini sangat penting untuk memastikan aliran air berjalan dengan lancar dan tidak meluap ke permukiman penduduk. Dengan menormalkan sungai-sungai ini, diharapkan potensi banjir dapat berkurang," tambahnya.
Banjir bandang ini bukan hanya dipicu oleh pendangkalan sungai, tetapi juga oleh kerusakan lingkungan di kawasan hulu.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah kawasan hutan di sekitar Jalan Pelabuhan Ratu, yang terdeteksi mengalami deforestasi.
Diana Kusumastuti menemukan bahwa tanah longsor yang terjadi di lokasi tersebut diduga merupakan akibat dari kombinasi hutan gundul dan hujan deras yang mengguyur.