"Di atas tanah longsor, kita bisa lihat bahwa hutan sudah gundul. Ini jelas memperburuk kondisi tanah yang mudah tergerus oleh hujan," ungkap Diana.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa dalam radius 500 meter di sekitar Jalan Akses Pelabuhan Ratu, terdapat tiga titik longsor, salah satunya yang paling parah berada di kawasan hutan gundul.
Longsor di kawasan Jalan Akses Pelabuan Ratu Sukabumi, akibat deforestasi hutan. (Sigit Nugroho/FIN)
Di lokasi ini, potongan-potongan pohon yang telah ditebang terlihat berserakan, menambah kesan kerusakan alam yang cukup serius.
Baca Juga
Diana menjelaskan bahwa kawasan tersebut termasuk dalam lahan yang dikelola oleh Perhutani, namun belum diketahui apakah lahan tersebut sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian atau untuk keperluan lain. "Yang pasti, ini lahan Perhutani," katanya.
Kerusakan alam yang terjadi di kawasan hulu, ditambah dengan tingginya curah hujan, semakin memperburuk kondisi tanah yang akhirnya berujung pada bencana tanah longsor.
Oleh karena itu, upaya penanggulangan bencana di Sukabumi tidak hanya melibatkan pengerukan sungai, tetapi juga pemulihan lingkungan yang harus menjadi prioritas jangka panjang.
Dalam waktu dekat, Kementerian PU bersama dengan pemerintah daerah dan berbagai lembaga terkait berencana untuk melanjutkan program penghijauan dan rehabilitasi hutan di kawasan tersebut, guna mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan.
"Pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan bencana, tetapi juga pada pencegahan yang lebih efektif dengan melibatkan semua pihak dalam upaya pelestarian alam," tutup Diana. (*)