"Ini akan menjadi beban bagi pelaku usaha dan bisa mempengaruhi harga pasar," ujarnya.
Dia juga mempertanyakan apakah BPOM benar-benar memiliki bukti valid terkait dampak kesehatan dari BPA, mengingat banyak pihak yang menganggap isu ini hanya didorong oleh kepentingan industri tertentu.
"Kalau BPOM mengatakan produk itu merusak kesehatan masyarakat, saya mau tanya ada buktinya tidak di masyarakat," tegas Prof. Ningrum.
Isu ini mengungkapkan ketegangan antara kekhawatiran kesehatan masyarakat dengan kemungkinan adanya taktik bisnis yang lebih luas.
Sementara beberapa pihak merasa khawatir dengan potensi bahaya BPA, warganet menilai bahwa di baliknya ada persaingan yang memanfaatkan isu kesehatan sebagai alat pemasaran.
Dengan demikian, masih banyak yang merasa perlu melakukan klarifikasi lebih lanjut sebelum menyimpulkan apakah masalah BPA ini benar-benar soal kesehatan, atau hanya bagian dari permainan bisnis di pasar AMDK. (*)
