Krisis Darurat Militer di Korea Selatan: Yoon Suk Yeol Guncang Politik, Dunia Terkejut!

fin.co.id - 04/12/2024, 08:45 WIB

Krisis Darurat Militer di Korea Selatan: Yoon Suk Yeol Guncang Politik, Dunia Terkejut!

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (Antara/Yonhapnews)

Kekhawatiran Internasional: Ketegangan dengan AS dan Imbauan KBRI Seoul

Tidak hanya di dalam negeri, pengumuman darurat militer juga menarik perhatian internasional, terutama dari sekutu utama Korea Selatan, Amerika Serikat.

Pejabat AS, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Kurt Campbell, menyatakan kekhawatiran mereka tentang potensi eskalasi ketegangan politik di Korsel.

Dalam pernyataan resminya, Campbell menegaskan harapan Amerika agar perselisihan politik di Korsel dapat diselesaikan melalui cara damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.

Peringatan dari AS ini sangat signifikan mengingat ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut, terutama dengan adanya ancaman dari Korea Utara yang terus menguji persiapan militer Korea Selatan dan sekutunya.

Namun, lebih dari itu, pengumuman darurat militer oleh Yoon juga menunjukkan ketidakpastian politik yang mengkhawatirkan terkait masa depan pemerintahan Korsel.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul juga segera mengeluarkan imbauan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan untuk waspada dan memantau perkembangan situasi.

KBRI meminta agar WNI menghindari kerumunan massa dan lokasi-lokasi yang menjadi pusat unjuk rasa atau demonstrasi, serta mematuhi hukum yang berlaku selama keadaan darurat militer ini.

Dampak Sosial dan Ekonomi: Keadaan Darurat yang Tidak Terduga

Keputusan darurat militer Yoon, meski dibatalkan dengan cepat, telah mengguncang psikologis masyarakat Korsel.

Ketakutan terhadap potensi perlawanan militer terhadap oposisi dan pembatasan hak-hak sipil membuat banyak pihak khawatir.

Beberapa analis politik menilai bahwa ketegangan ini dapat merusak stabilitas sosial dan ekonomi yang sudah rapuh akibat krisis global dan ketidakpastian domestik.

Sementara itu, keputusan cepat untuk mencabut darurat militer juga menunjukkan bahwa Yoon mungkin telah salah menghitung kekuatan politik di dalam negeri.

Pencabutan ini bisa jadi merupakan langkah untuk meredakan ketegangan, tetapi juga dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Yoon yang dianggap tidak stabil.

Krisis Belum Selesai: Menunggu Tindakan Selanjutnya

Meski darurat militer telah dicabut, ketegangan politik di Korea Selatan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Dengan adanya ancaman pemakzulan dan kritik keras dari oposisi, serta kecaman dari masyarakat sipil, Yoon Suk Yeol berada di persimpangan jalan yang sulit.

Sementara itu, dunia juga memantau dengan cermat perkembangan di Korea Selatan, karena perubahan politik di negara ini dapat memengaruhi stabilitas di seluruh kawasan Asia Timur yang semakin kompleks.

Sigit Nugroho
Penulis