fin.co.id - Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengungkapan anak yang tega membunuh ayah kandung dan neneknya di Lebak Bulus, dikenal sebagai sosok yang pintar dan ramah.
"Anaknya tergolong pintar anaknya, terus anaknya ramah seperti layaknya anak-anak sebayanya," ujar Nurma Dewi kepada wartawan, Senin 2 Desember 2024.
"Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru, terus dari BK ya, guru BK tidak ada yang aneh," sambungnya.
Saat ini, anak tersebut sedang diperiksa oleh psikiater forensik untuk memastikan kondisi psikologisnya.
Berdasarkan keterangan tantenya, pelaku tergolong anak yang biasa saja seperti anak seumuran pada umumnya.
"Kalau kita minta keterangan dari tantenya yang terdekat, kemudian dari gurunya anaknya biasa saja seperti biasa anak-anaknya, ramah," ungkapnya.
Menurut pihak sekolah, anak tersebut memiliki prestasi yang baik dan statusnya masih sebagai siswa aktif.
Baca Juga
Meskipun anak yang terlibat dalam kasus hukum tersebut sedang dalam proses penyelidikan, ia tetap akan diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian
"Jadi memang anaknya tergolong pintar. Status masih sekolah. Ujiannya seminggu terhitung dari hari ini jadi gurunya mengusahakan untuk tetap ikut ujian karena memang hak anak harus ikut pendidikan, pendidikan harus ikut," jelasnya.
Sebelumnya, remaja berumur 14 tahun berinisial MAS, tega menusuk keluarganya sendiri dengan sebilah pisau.
Adapun korban penusukan, yakni sang Ayah APW (40) dan Ibu AP (40) kandungnya dan Nenek RM (69) dari pelaku.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu dini hari, 30 November 2024, sekitar pukul 01.00 WIB, di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6 No. 12, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
"Pembunuhan yang dilakukan oleh yang diduga dilakukan oleh orang inisial MAS kepada keluarganya," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan, Sabtu 30 November 2024.
Akibat penusukan itu, Nenek dan Ayah pelaku meninggal dunia. Sedangkan sang ibu masih dalam kritis dan menjalani perawatan itensif di rumah sakit Fatmawati.
"Korban ada tiga, yang dua meninggal dunia sudah bisa dipastikan, satu dalam kondisi kritis yang meninggal dunia itu adalah ayah dari pelaku, yang meninggal dunia saturnya lagi adalah nenek dari pelaku, ibu dari pelaku sedang kritis," jelas.