Lifestyle . 30/11/2024, 06:43 WIB
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi, bukan untuk bersaing atau saling merendahkan.
Keduanya punya tujuan yang sama, yaitu menyembah Allah dan menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi.
Nah, ini yang penting. Kalau Alquran saja nggak pernah bilang laki-laki punya derajat lebih tinggi dari perempuan, kita juga harus mulai mengubah pola pikir kita.
Gender bukan penentu nilai seseorang. Yang lebih penting adalah bagaimana kita bertakwa, berbuat baik, dan menjalani hidup sesuai ajaran Allah.
Misalnya, di rumah tangga, laki-laki memang diberi tanggung jawab lebih sebagai qawwam (pemimpin), seperti yang disebutkan dalam QS. An-Nisa: 34.
Tapi ini bukan berarti laki-laki lebih hebat, melainkan tugas tambahan untuk melindungi dan mengayomi keluarganya.
Di sisi lain, perempuan juga punya peran penting yang nggak bisa digantikan.
Bayangin aja, seorang ibu punya andil besar dalam mendidik generasi mendatang.
Jadi, masing-masing punya peran dan tanggung jawab yang saling melengkapi.
Di masyarakat kita, bias gender masih sering terjadi.
Misalnya, ada yang bilang perempuan nggak cocok jadi pemimpin atau laki-laki nggak boleh menangis karena dianggap lemah.
Padahal, Alquran nggak pernah ngajarin hal seperti itu.
Kesetaraan yang diajarkan Alquran seharusnya jadi inspirasi buat kita semua.
Hargai seseorang bukan karena gendernya, tapi karena akhlak dan kontribusinya.
Jangan sampai tradisi atau budaya yang bias membuat kita lupa dengan nilai-nilai Islam yang sebenarnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com