Wapres Filipina Sara Duterte Resmi Dicap Dalang Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr

fin.co.id - 26/11/2024, 14:15 WIB

Wapres Filipina Sara Duterte Resmi Dicap Dalang Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr

Sara Duterte Ancam Bongbong Marcos--

fin.co.id - Departemen Kehakiman Filipina pada Senin 25 November 2024 secara resmi menetapkan Wakil Presiden Sara Duterte sebagai dalang dari rencana pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Tuduhan tersebut menyusul pernyataan kontroversial Sara dalam konferensi pers pada Sabtu 23 November 2024, di mana ia secara terang-terangan mengaku telah memerintahkan pembunuhan jika dirinya terbunuh terlebih dahulu.

Departemen Kehakiman memberikan waktu lima hari bagi Sara Duterte untuk menjawab panggilan pengadilan dan memberikan klarifikasi atas komentarnya tersebut.

Wakil Menteri Kehakiman Jesse Andres menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dalam melindungi presiden terpilih.

“Rencana pembunuhan terhadap presiden sebagaimana dinyatakan oleh dalang yang mengaku sendiri kini akan menghadapi konsekuensi hukum,” tegas Andres dalam konferensi pers pada Senin, sebagaimana dilaporkan AFP.

Kontroversi Pernyataan Sara Duterte

Dalam konferensi pers yang sarat dengan kontroversi, Sara Duterte mengungkap bahwa dirinya adalah target dari rencana pembunuhan.

Ia mengklaim telah memberikan instruksi kepada tim keamanannya untuk membunuh Presiden Marcos Jr, ibu negara Liza Araneta-Marcos, dan sepupu presiden, Martin Romualdez, jika ia menjadi korban pembunuhan.

“Saya berkata, jika saya mati, jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka,” ujar Sara Duterte.

Istana kepresidenan menanggapi pernyataan tersebut dengan serius, menyebutnya sebagai “ancaman aktif” yang tidak dapat diabaikan. Presiden Marcos Jr sendiri dalam pernyataan publik pertamanya menegaskan akan “melawan” ancaman tersebut.

“Upaya kriminal semacam itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Sebagai negara demokratis, kita harus menjunjung tinggi hukum,” kata Presiden Marcos.

Runtuhnya Aliansi Marcos-Duterte

Aliansi politik antara Ferdinand Marcos Jr dan Sara Duterte, yang membawa mereka memenangkan pemilu pada 2022, kini retak menjelang pemilihan umum jangka menengah tahun depan.

Hubungan kedua belah pihak semakin memanas dengan saling tuduh terkait isu pribadi, termasuk kecanduan narkoba.

Sara Duterte juga menghadapi ancaman pemakzulan atas tuduhan ini. Wakil Menteri Kehakiman Andres menegaskan bahwa wakil presiden tidak kebal dari tuntutan hukum dan dapat menjadi subjek kasus pidana atau administratif.

Derry Sutardi
Penulis