fin.co.id – Hasil survei terbaru dari Trust Indonesia mengungkapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Muhammad Kasuba-Basri Salama (MK-BISA), memimpin dengan elektabilitas tertinggi dalam Pilgub Maluku Utara. Dengan raihan 40,3 persen, pasangan ini unggul signifikan dibandingkan ketiga paslon lainnya.
Namun, meski posisinya solid, tren penurunan elektabilitas MK-BISA yang tercatat dalam survei terbaru menimbulkan sejumlah pertanyaan terkait kemungkinan pergeseran peta politik di daerah ini.
Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli, menjelaskan bahwa meskipun elektabilitas MK-BISA berada pada angka yang cukup tinggi, penurunan sekitar 2 persen sejak survei sebelumnya di bulan September menunjukkan adanya potensi kerentanan dalam dukungan mereka.
Fadhli menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi penurunan ini adalah serangan isu negatif yang menyeret nama pasangan calon tersebut.
"Meski MK-BISA masih menjadi kandidat terdepan, penurunan elektabilitas ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak sepenuhnya terlepas dari pengaruh isu-isu negatif yang berkembang. Jika tidak segera diatasi, penurunan ini bisa berlanjut dan memengaruhi hasil akhir Pilgub," ungkap Fadhli, Selasa, 26 November 2024.
Namun, ia menambahkan bahwa MK-BISA tetap memiliki basis pendukung yang kuat. Figur politik yang sudah dikenal luas di Maluku Utara membuat pasangan ini memiliki keunggulan dalam hal loyalitas pemilih, dengan jumlah strong voters yang mencapai angka yang sama persis dengan elektabilitas mereka, yakni 40,3 persen. Angka ini menunjukkan adanya soliditas yang cukup besar di kalangan pemilih setia.
Meski demikian, pertanyaan besar kini muncul: Apakah kekuatan basis pendukung ini cukup untuk menahan laju penurunan yang sudah mulai tampak? Apakah kampanye mereka akan mampu membalikkan tren dan mengatasi serangan-serangan yang mengarah pada mereka?
Baca Juga
Survei yang dilakukan pada 17-23 November 2024 dengan melibatkan 1.200 responden di 10 kabupaten di Maluku Utara, menggunakan metode multistage sampling dan margin of error sebesar 2,85 persen, mencatatkan hasil dengan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh sangat representatif, namun juga memberikan gambaran jelas bahwa peta elektabilitas dalam Pilgub Maluku Utara masih sangat dinamis.
Dengan posisi unggul, namun dihadapkan pada potensi penurunan dukungan, MK-BISA harus bekerja keras untuk mempertahankan kepercayaan publik. Sebaliknya, ketiga paslon pesaing lainnya kini berpotensi memanfaatkan kondisi ini untuk memperkecil selisih elektabilitas dan mungkin mengejar ketertinggalan.
Pilgub Maluku Utara akan terus menarik perhatian, dan survei-survei berikutnya akan menjadi kunci dalam melihat apakah pasangan MK-BISA bisa mempertahankan dominasinya atau justru mulai tergerus oleh dinamika politik yang terus berkembang. (*)