Sebelum Tembak AKP Ulil Ryanto, Kabag Ops Dadang Iskandar Ternyata Sempat Minta Tolong

fin.co.id - 23/11/2024, 17:24 WIB

Sebelum Tembak AKP Ulil Ryanto, Kabag Ops Dadang Iskandar Ternyata Sempat Minta Tolong

Ilustrasi polisi tembak polisi. (harian disway)

fin.co.id - Penyidik menduga, motif Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar membunuh Kasatreskrimnya AKP Ulil Ryanto karena tidak senang rekannya ditangkap.

Dirkrimum Polda Sumatera Barat, Kombes  Andry Kurniawan mengatakan berdasarkan penyelidikan pihaknya tersangka diduga tidak senang terhadap korban.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan terkait motif yang bersangkutan adalah merasa tidak senang di mana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban," katanya kepada awak media, Sabtu 23 November 2024.

Tersangka kemudian mencoba meminta tolong kepada korban.

"Sehingga yang bersangkutan mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respons," tuturnya.

Sebelumnya, Kapolri beri kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada almarhum Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari.

Irwasum Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan hal itu sebagai bentuk penghormatan terakhir pada korban.

Kapolri menaikkan pangkat korban setingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya, yakni ajun komisaris polisi (AKP) menjadi komisaris polisi (kompol). Kompol Anumerta Ulil dinyatakan gugur saat melaksanakan tugas.

"Ya benar, Bapak Kapolri memberikan KPLB pada korban yang gugur saat bertugas," katanya kepada awak media, Sabtu 23 November 2024.

Dituturkannya, kenaikan pangkat luar biasa Kompol Anumerta Ulil diberikan berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor Kep/1926/XI/2024 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. 

Keputusan itu diteken Kabag Pangkat Biro Pembinaan Karier Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, Kombes Fadly Samad atas nama Kapolri.

Diketahui, peristiwa penembakan terjadi pada Jumat (22/11/24) dini hari. AKP Dadang diduga menembak korban hingga mengenai wajah korban, yakni bagian pelipis dan pipi. 

AKP Ryanto lalu tewas di tempat akibat penembakan itu.

Kapolri pun memastikan penyidikan kasus itu akan dilakukan transparan. Ia telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menindak tegas pelaku tanpa melihat pangkat yang melekat.

"Apalagi kalau kemudian motifnya ternyata dilakukan terhadap hal-hal yang selama ini kita anggap menciderai institusi. Jadi saya minta siapapun, apapun pangkatnya, tindak tegas secara kode etik," tegasnya.

Khanif Lutfi
Penulis