fin.co.id - Sejumlah warga di Rukun Warga (RW) 12, Kelurahan Tanah Tinggi, Kcamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, terpaksa tidur bergantian. Karena hunian yang mereka tempati sangat sempit.
"Yang masuk kategori berat (terpadat) RW 12," kata Lurah Tanah Tinggi Nino Ardiansyah saat dikonfirmasi Disway Group, Selasa 29 Oktober 2024.
Nino mengatakan, saat ini sedang berlangsung program penataan kawasan di RW12 tersebut. Penataan kawasan tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 90 Tahun 2018.
"RW 12 sudah berlangsung penataan melalui program berdasarkan pergub di atas," ujarnya.
Penataan RW 12, kata Nino melalui program Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP). Program CAP dan CIP, sambungnya, sudah diresmikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semasa menjabat sebagai Menteri ATR/BPN.
"CIP, CAP, dan baru saja diresmikan bulan lalu oleh Menteri ATR/BPN (saat itu) Bapak AHY dan Pj Gub (Heru Budi Hartono) yaitu rumah Cinta Damai hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan CSR dari Yayasan Buddha Tsu Chi," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Imron Buchori mengatakan, warganya terpaksa tidur bergantian karena padatnya hunian yang mereka tinggali. Kata dia, ada satu rumah yang hanya berukuran 2x3 meter dihuni oleh 14 jiwa dari nenek hingga cucu.
Baca Juga
Akibatnya, sambung dia, mereka harus tidur secara bergantian saat malam hari. Sehingga, kata Imron, banyak warga yang tidur di Balai RW.
"Mau pagi, mau siang, kadang-kadang mereka beragam. Kalau kerja malam, tidurnya pagi. Kalau kerja pagi, tidurnya sore di sini (Balai RW)," tuturnya.
(Cah)