“Jika terjadi sesuatu, mereka yang membuka harus bertanggung jawab sepenuhnya,” ujar Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta. Dalam situasi seperti ini, Heri dan rekan-rekannya harus menghadapi dilema: mempertahankan sumber penghasilan mereka atau mengutamakan keselamatan masyarakat.
Kisah Heri bukan hanya tentang perlintasan liar di Jakarta; ini adalah cerminan harapan, perjuangan, dan cinta seorang kakek yang ingin melindungi komunitasnya. Di tengah dunia yang sering kali mengabaikan, Heri berdiri sebagai simbol ketahanan, mengingatkan kita bahwa di balik setiap tindakan, ada cerita manusia yang penuh makna.
Dengan ketulusan dan dedikasi, ia terus berjuang, berharap bahwa setiap sepeda motor yang melintas di bawah flyover ini, akan melewati tanpa insiden.
Mungkin, di mata Heri, setiap pengendara yang selamat adalah alasan yang cukup untuk terus menjaga JPL Kolong Flyover Roxy. Dalam setiap langkahnya, terpatri harapan akan masa depan yang lebih baik—untuk dirinya, untuk warga, dan untuk Jakarta. (DSW/Sabrina)