“Ketiga, teknis pemasaran singkong sebagai bahan industri dan produk industri harus dirancang dengan baik, sehingga bisa laku di pasar nasional maupun internasional,” paparnya.
Selain itu, Sigit menggarisbawahi bahwa pemerintah perlu memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha singkong dalam menjalankan bisnis mereka. Regulasi yang mendukung kemudahan berusaha dinilai sangat penting untuk menarik minat pengusaha di sektor singkong.
“Keempat, perlu ada kebijakan yang mempermudah para pebisnis singkong dalam menjalankan usahanya,” tegas Sigit.
Sigit juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung distribusi singkong dari Lampung Tengah ke wilayah lainnya.
Menurutnya, akses jalan yang baik sangat diperlukan agar hasil panen singkong dapat didistribusikan dengan efisien.
“Kelima, perlu adanya infrastruktur jalan yang memadai untuk mendukung distribusi singkong,” lanjutnya.
Terakhir, Sigit menekankan pentingnya dorongan investasi di sektor singkong. Menurutnya, investasi yang kuat dapat mendorong pengembangan industri singkong di Lampung sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Baca Juga
“Dan terakhir, perlu mendorong adanya investasi di sektor singkong agar rencana ini berjalan optimal,” tutupnya.
Dengan adanya dukungan dari kalangan akademisi seperti Sigit Krisbintoro, Arinal Djunaidi diharapkan dapat mewujudkan visinya untuk menjadikan Lampung Tengah sebagai sentra produksi singkong.
Jika semua aspek ini dapat diterapkan dengan baik, maka upaya ini diyakini akan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Lampung, khususnya bagi para petani singkong. (*)