“Ini terasa sekali, meski perlahan tetapi pasti. Sejak Covid-19, ekonomi Jakarta terus meningkat. Penjualan saya pun kembali membaik. Harapannya, ekonomi Jakarta terus meningkat, bisnis masyarakat bisa kembali sehat lagi,” ujar pria yang sudah 32 tahun menjalani bisnisnya ini.
Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira menilai, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Pj. Gubernur Heru cukup berhasil menjaga inflasi Jakarta. Hal yag paling menarik adalah bagaimana menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, perekonomian masyarakat Jakarta yang sehat mampu menjaga inflasi lebih stabil. Dia menyoroti revitaliasi pasar tradisional, peningkatan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta kemudahan pembayaran secara digital yang sangat membantu peningkatan daya beli masyarakat.
"Kemudahan pembayaran secara digital di pasar tradisional perlu diperluas, karena pasar tradisional itu memiliki porsi 70 persen dari total transaksi ritel. Bahkan, secara nasional juga porsinya jauh lebih besar daripada supermarket, minimarket, dan e-commerce. Apalagi jika stok barang tersedia, distribusinya lancer, serta harganya pasti. Itu bisa dimonitor dan diawasi, juga menjadi instrumen untuk mengendalikan tingkat inflasi bahan makanan," tutur Bima kepada disway.id.
Modernisasi pasar tradisional, menurut Bimo, akan meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata dan restribusi parkir. Contohnya, banyak negara yang pasar tradisionalnya juga dikunjungi para wisatawan.
"Seperti di Bangkok, (pasar tradisional) itu dikunjungi wisatawan asing maupun domestik. Jadi, mereka ke pasar bukan hanya sekadar belanja, tapi karena pasarnya bersih dan barangnya lengkap. Itu bisa mendorong peningkatan devisa pariwisata dan pendapatan lainnya," paparnya.
Hal penting lainnya, lanjut Bimo, adalah terus meningkatkan volume perdagangan di pasar tradisional. Karena di situlah ekonomi rakyat yang dampaknya bergulir kepada petani dan pedagang kecil.
Baca Juga
Sementara, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah mengimbau Pemprov DKI jangan lengah, meski sudah mendapat penghargaan banyak pihak. Tata kelola pemerintahan daerah serta BUMD harus berorientasi kepada pelayanan publik Jakarta.
Hal paling utama yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana membuka seluas-luasnya lapangan kerja untuk warga Jakarta dengan beragam inovasi. Karena lapangan pekerjaan yang terbuka juga menjadi faktor penting Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga inflasi.
"Sekali lagi, Jakarta itu memiliki sumber daya manusia yang lebih unggul daripada daerah-daerah lain serta infrastrukturnya lebih lengkap dan maju. Dengan semakin luas lapangan pekerjaan, dampak berikutnya adalah peningkatan daya beli masyarakat tinggi. Pemprov DKI itu harus menciptakan lapangan pekerjaan, biar inflasi terjaga," urainya. (*)