News . 30/09/2024, 09:45 WIB
fin.co.id - Peristiwa Gerakan 30 September atau G30S PKI merupakan salah satu episode paling tragis dalam sejarah Indonesia. Pada tanggal 30 September 1965, Indonesia diguncang oleh kudeta yang direncanakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), yang mengakibatkan pembunuhan enam perwira tinggi militer. Gerakan ini berujung pada upaya menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan membentuk negara dengan ideologi komunis.
PKI, yang pada masa itu adalah salah satu partai terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang sejak didirikan oleh Henk Sneevliet pada tahun 1914 dengan nama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).
Setelah mengalami beberapa transformasi, partai ini resmi berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1924. PKI sempat meraih dukungan luas, terutama dari kalangan buruh dan petani, serta berhasil menjadi partai terbesar keempat pada pemilu 1955.
Namun, ambisi PKI tak hanya berakhir dalam ranah politik. Pemberontakan besar pertama PKI terjadi pada 1948 di Madiun, di mana mereka mencoba menggulingkan pemerintahan Indonesia yang sah dan mendirikan negara komunis. Meskipun gagal, PKI terus menanamkan pengaruhnya, hingga akhirnya melakukan kudeta melalui peristiwa G30S PKI.
Pada malam 30 September 1965, PKI di bawah kepemimpinan **DN Aidit** melancarkan gerakan untuk menyingkirkan para jenderal militer. Gerakan ini dipimpin oleh Letkol Untung Syamsuri, yang merupakan Komandan Batalyon I Cakrabirawa, pasukan pengawal presiden. Berikut adalah kronologi singkat dari peristiwa tersebut:
1. Pada malam 30 September 1965, Letkol Untung memerintahkan penculikan enam perwira tinggi militer sebagai upaya melemahkan pertahanan Indonesia.
2. Dini hari pada 1 Oktober 1965, pasukan Cakrabirawa menculik dan membunuh Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, dan Brigjen DI Panjaitan di rumah masing-masing.
3. Mayjen S. Parman, Brigjen Sutoyo, dan Kapten Pierre Tendean (yang dianggap sebagai Jenderal AH Nasution) juga ditangkap dan dibunuh.
4. Jenderal AH Nasution sendiri berhasil melarikan diri, meskipun putrinya, Ade Irma Suryani, tertembak dalam proses tersebut.
5. Setelah membunuh para perwira, jenazah mereka dibuang ke dalam sumur di Lubang Buaya.
6. Pada saat yang sama, PKI juga berusaha menguasai Radio Republik Indonesia (RRI) untuk mengumumkan klaim kudeta sebagai upaya menyelamatkan negara dari Dewan Jenderal, yang disebut ingin mengambil alih kekuasaan.
Setelah peristiwa pembunuhan tersebut, pasukan militer Indonesia di bawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto bergerak cepat untuk menumpas kudeta. Pada tanggal 3 Oktober 1965, jenazah keenam jenderal berhasil ditemukan di sumur Lubang Buaya. Gerakan G30S berhasil dipadamkan, dan PKI dinyatakan terlibat dalam upaya kudeta.
Pada 12 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan yang secara resmi membubarkan Partai Komunis Indonesia. Hal ini menjadi penanda berakhirnya pengaruh PKI di Indonesia, dan negara mulai beralih menuju era baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
Peristiwa G30S PKI meninggalkan luka mendalam dalam sejarah Indonesia. Setiap tahun, bangsa Indonesia memperingati tragedi ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan revolusi yang gugur, yaitu:
1. Letjen Anumerta Ahmad Yani
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com