APBN 2025 Indonesia direncanakan dengan belanja negara sebesar Rp3.613,1 triliun dan pendapatan negara sebesar Rp2.996,9 triliun, menghasilkan defisit anggaran sekitar 2,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Fokus Utama APBN 2025
- Pertumbuhan Ekonomi: Target pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 5,2%, sedikit lebih tinggi dari proyeksi tahun sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat dicapai dengan mengandalkan permintaan domestik dan pengendalian inflasi yang dijaga pada kisaran 2,5% .
- Optimalisasi Pendapatan: Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan rasio perpajakan guna memperkuat ruang fiskal, sambil tetap menjaga iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha.
- Program Prioritas : Alokasi anggaran akan difokuskan pada sektor pendidikan (Rp722,6 triliun), perlindungan sosial (Rp504,7 triliun), kesehatan (Rp197,8 triliun), ketahanan pangan (Rp124,4 triliun), dan infrastruktur (Rp400,3 triliun).
- Disiplin Fiskal: Defisit anggaran yang dijaga di bawah tiga persen bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan dan memberikan ruang bagi pemerintahan baru untuk fokus pada program-program prioritas
APBN 2025 hadir di tengah dinamika global yang semakin kompleks dan tantangan domestik yang beragam.
Sebagai seorang akademisi, saya melihat beberapa poin krusial yang perlu diperhatikan dalam menyikapi APBN tahun ini:
- Fokus pada Pemulihan Ekonomi: APBN 2025 diharapkan dapat menjadi katalisator dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor produktif, seperti infrastruktur, UMKM, dan riset inovasi, akan sangat krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
- Peningkatan Kualitas Belanja : Selain kuantitas, kualitas belanja negara juga perlu menjadi perhatian utama. Setiap rupiah yang dikeluarkan harus memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Sistem pengawasan dan evaluasi yang ketat perlu diterapkan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan inefisiensi.
- Pengelolaan Utang yang Prudensial : Meningkatnya beban utang negara merupakan tantangan serius yang perlu diantisipasi. Pemerintah harus memiliki strategi yang jelas untuk mengelola utang secara berkelanjutan, sehingga tidak membebani generasi mendatang.
- Keadilan Sosial : APBN harus menjadi instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial. Alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial akan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok rentan.
- Adaptasi terhadap Perubahan Iklim: Indonesia sebagai negara kepulauan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. APBN 2025 perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk program-program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
- Digitalisasi dan Transformasi Ekonomi: Pemerintah perlu terus mendorong digitalisasi dan transformasi ekonomi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Alokasi anggaran untuk pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang digital sangat penting.
Baca Juga
- Padukan Kecanggihan Teknologi dan Hiburan, BRImo FSTVL 2024 Hadir Bidik Generasi Muda
- Teknologi AI dari Telkom: Solusi Tingkatkan Bisnis dan Digitalisasi Bangsa
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq