UMT-Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Bersinergi Buka Perkuliahan Kampus Kehidupan bagi 35 WBP

fin.co.id - 19/09/2024, 00:10 WIB

UMT-Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Bersinergi Buka Perkuliahan Kampus Kehidupan bagi 35 WBP

Universitas Muhammadiyah Tangerang bekerja sama dengan Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang membuka Perkuliahan Kampus Kehidupan yang diikuti oleh 35 WBP.

fin.co.id - Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang membuka Perkuliahan Kampus Kehidupan yang diikuti oleh 35 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam Program Blended Learning dan Pelatihan Kemandirian ini dilakukan bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi WBP dalam mengakses pendidikan tinggi serta pelatihan kemandirian yang diharapkan dapat membantu mereka dalam mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang memadai.

"Program ini dilaksanakan melalui metode blended learning yang memungkinkan proses pembelajaran secara fleksibel, baik daring maupun tatap muka," kata Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Enawar di Tangerang, Rabu 18 September 2024.

Enawar mengatakan, UMT berharap program ini dapar meretas semua kecemasan masyarakat terhadap narapidana. Dia mengatakan, napi berada di lapas justru dibina dan dilatih sebagai kemampuannya.

"Di sini benar-benar lembaga yang membuat mereka para penghuninya bisa begitu siap turun kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan kapasitas ilmu yang baik, pembinaan betul-betul mendapat pembinaan yang sangat humanis, sangat educable dan itu semua menurut saya akan menjadikan alat bantu ketika mereka harus berhadapan dengan kehidupan nyata nanti," tuturnya.

Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Banten Wahyu Hendrajati Setyo Nugroho mengatakan, diawali dengan kegiatan assessment yang dilakukan Agustus 2024 oleh tim seleksi Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan tahapan meliputi tes tertulis dan wawancara. Sehingga didapatkan 35 orang WBP yang diterima menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang kuliah perdana.

“Kami terus berkomitmen untuk menghadirkan program-program yang bermakna bagi Warga Binaan. Kampus Kehidupan ini adalah wujud nyata dari upaya kami dalam memberikan pendidikan dan pelatihan yang akan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Wahyu.

Dia mengatakan, Program Kampus Kehidupan ini akan diikuti 35 mahasiswa yang akan mulai berkuliah di Program Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang. Dia berharap, setelah keluar dari Lapas para WBP dapar berguna untuk masyarakat luas.

"Kami tidak bilang menjalani hukuman atau pidana tidak. Tapi sedang menjalani pembinaan dengan harapan bahwa apa yang mereka dapatkan selama waktu menjalani pembinaan ini bisa bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan tentunya masyarakat, dan bangsa," pungkasnya.

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Banten Jalu Yuswa Panjang mengatakan, pendidikan adalah hak dasar bagi setiap warga negara, termasuk warga binaan. Melalui program ini, dia berharap, WBP tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga keterampilan hidup yang bermanfaat setelah mereka selesai menjalani masa pidana.

"Dengan program ini, kami berharap dapat membina para WBP agar memiliki bekal pendidikan dan keterampilan yang lebih baik saat kembali ke masyarakat, sehingga mereka dapat berkontribusi positif, dan mengurangi tingkat residivisme," tuturnya.

Mihardi
Penulis