Syamsul Warga Sukabumi Korban TPPO Tewas di Kamboja, Dijanjikan Kerja di Singapura Nyatanya Jadi Operator Judi Online

fin.co.id - 15/09/2024, 05:27 WIB

Syamsul Warga Sukabumi Korban TPPO Tewas di Kamboja, Dijanjikan Kerja di Singapura Nyatanya Jadi Operator Judi Online

Ilustrasi - Judi Online

fin.co.id -  Syamsul Diana Ahmad (30) warga Kampung Parungseahberong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dijanjikan bekerja di Singapura

Namun, pada kenyataannya Syamsul dipekerjakan di Kamboja sebagai operator judi online atau judol. Di sana, Syamsul meninggal dunia setelah dua bulan bekerja.

Demikiam hal itu disampaikan oleh Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi Jejen Nurjanah di Sukabumi. 

"Korban yang tinggal di Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi ini awalnya dijanjikan ​bekerja di Singapura. Namun, kenyataannya diberangkatkan ke Kamboja dan di negara itu Syamsul harus menjadi operator judi daring," kata Jejen, dikutip dari Antara, 14 September 2024.

Menurut Jejen, korban berangkat ke Kamboja awalnya diajak oleh rekannya yang berada di Kamboja untuk bekerja di Singapura dan berangkat beberapa bulan lalu. Akan tetapi, tidak jelas kapan tepatnya.

Namun, pesawat yang ditumpangi Syamsul hanya transit di Singapura, kemudian melanjutkan perjalanan ke Kamboja. Setelah sampai di negara berjuluk Angkor Wat itu, korban dijemput rekannya.

Pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui jenis pekerjaan Syamsul, hanya saat meminta izin berangkat kerja, korban berkata kepada orang tuanya akan bekerja di Singapura.

Saat di Kamboja, pemuda tersebut ditempatkan di sebuah rumah bersama beberapa orang yang bekerja sebagai operator judi daring.

Meskipun demikian, korban tetap mendapatkan upah, bahkan dari hasil kerjanya itu sempat mengirim uang kepada orang tuanya di Sukabumi sebesar Rp4 juta.

Setelah beberapa bulan bekerja, tepatnya pada tanggal 2 Agustus 2024 tiba-tiba tidak sadarkan diri saat berada di tempat penampungan, kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Dari hasil pemeriksaan medis di salah satu rumah sakit di Kamboja, korban dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung.

Pihak SBMI yang menerima laporan tersebut lantas berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh.

"Alhamdulillah jenazah akhirnya bisa dipulangkan ke kampung halamannya dan tiba pada Jumat 14 September malam. Kami pun berterima kasih kepada seluruh instansi yang telah membantu memulangkan jenazah Syamsul," tambahnya.

Sementara itu, Kades Parungseah M. Munir mengatakan bahwa keluarga mendapat kabar bahwa Syamsul telah meninggal dari rekan kerjanya melalui telepon.

Korban meninggal di tempat penampungan akibat serangan jantung.

Afdal Namakule
Penulis