Guru Gembul Berapi-api: Mengungkap Kebenaran di Balik Kontroversi Bahar Bin Smith hingga Ogah Akui Habib Keturunan Nabi!

fin.co.id - 10/09/2024, 08:03 WIB

Guru Gembul Berapi-api: Mengungkap Kebenaran di Balik Kontroversi Bahar Bin Smith hingga Ogah Akui Habib Keturunan Nabi!

diskusi "Membedah Tulisan yang Membatalkan Nasab Ba'alawi" yang digelar oleh Rabithah Alawiyah di Jakarta pada Sabtu, 7 September 2024. (Tangkapan layar YouTube)

fin.co.id – Guru Gembul, seorang ulama dan YouTuber terkemuka, melontarkan kritik tajam terhadap Habib Bahar Bin Smith, yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah pernyataan yang menghebohkan, Guru Gembul menyatakan ketidakpuasannya terhadap perilaku Bahar bin Smith yang dianggapnya tidak mencerminkan akhlak mulia Nabi.

Menurut Guru Gembul, tindakan dan perilaku Bahar bin Smith selama ini menunjukkan kekerasan dan kontroversi yang justru menyakiti citra keturunan Nabi. Dalam Diskusi yang digelar oleh Rabithah Alawiyah dengan tema "Membedah Tulisan yang Membatalkan Nasab Ba'alawi" pada Sabtu, 7 September 2024, yang dihadiri hanya oleh dirinya, Guru Gembul menilai bahwa pihak Rabithah Alawiyah dan kelompok-kelompok habaib gagal menunjukkan akhlak yang sesuai dengan ajaran Nabi.

Ia mengkritik keras bahwa apa yang ditampilkan malah sebaliknya, memperlihatkan kekerasan dan sikap yang tidak mencerminkan sifat rahmatan lil alamin dari Nabi Muhammad.

“Ketika Habib Bahar berada di pengadilan dan menunjukkan sikap arogan dengan menyebut keturunannya sebagai alasan untuk mendapatkan keistimewaan, itu adalah bentuk penyimpangan yang sangat menyakitkan bagi umat Islam,” kata Guru Gembul, dilihat fin.co.id di postingan TikTok @Sedih Rian Ahyadi, Selasa 10 September 2024.

“Kami merasa malu dan terintimidasi dengan apa yang ditampilkan oleh beberapa kalangan dari Habaib, termasuk Bahar. Ini bukan hanya masalah internal, tetapi sudah menyentuh perasaan umat Islam di berbagai kalangan.”

Guru Gembul juga menekankan bahwa ketidakpuasan ini bukanlah masalah baru, melainkan akumulasi dari kemarahan umat yang merasa tersakiti oleh perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Nabi. Ia menegaskan, kritik yang dilontarkannya bukanlah bentuk kebencian, melainkan dorongan untuk memperbaiki citra dan perilaku yang dianggap merusak ajaran Islam yang sebenarnya.

"Coba kita bisa lihat dari berbagai persektif. Misalkan, lihat orang Islam yang biasa berdebat dengan orang Kristen dengan apa kan ramai sebenarnya di media sosial. Lihat perdebatan diantara mereka. Dan orang-orang non muslim bawa-bawa itu. 'Tuh lihat, buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya'. Sebagai penegasan, kalau Bahar melakukan seperti itu, ya begitulah Nabinya, itu ejekan terhadap kaum muslimin,"

"Kemudian kita melihat misalkan kelompok-kelompok yang lebih radikal, kelompok-kelompok yang lebih fundamental seperti salafi yang kita sebut sebagai Wahabi misalkan. Mereka marah dan sakit hati karena ada orang sujud di hadapan orang lain atas nama keturunan Nabi. Betapa sakitnya,"

"Coba kita lihat kalangan nasionalis. Kalangan islam nasionalis sakit hati ketika melihat orang keturunan Yaman disujudi dan diciumi kakinya oleh orang-orang pribumi pesek. Jadi dilihat dari perspektif apapun dari manapun, ini benar-benar menyakiti kaum muslimin,"

Pernyataan Guru Gembul ini menambah ketegangan dalam polemik yang telah lama berlangsung dan memunculkan perdebatan sengit di kalangan umat Islam mengenai integritas dan perilaku keturunan Nabi. (*)

@sedihrianahyadi Closing statement di Rabithah Alawiyah, sumber YT guru gembul. #orasi #kontroversi #baalawi #nasabbaalawi #tokoh ♬ suara asli - Sedih Rian Ahyadi

Sigit Nugroho
Penulis