fin.co.id - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) kembali bakal menggelar Kehati Award 2024. Kegiatan dua tahunan ini merupakan ajang penghargaan keanekaragaman hayati tertinggi yang dilakukan oleh sebuah organisasi lingkungan.
Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan individu dan kelompok yang melakukan penyelamatan lingkungan serta berusaha keras untuk mengurangi kerusakan alam, khususnya masyarakat di tingkat tapak. Sebagai sebuah organisasi lingkungan, kata dia, Yayasan Kehati telah bekerja sama dengan banyak mitra yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami telah melihat begitu banyak kontribusi positif di program lingkungan yang telah dilakukan oleh individu maupun lembaga masyarakat. Sudah sepatutnya kita terus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka, terutama yang bergerak di tingkat tapak,” kata Riki dalam keterangannya, Jumat 6 September 2024.
Riki berharap, kegiatan ini dapat memberikan inspirasi kepada jaringan masyarakat yang lebih luas. Penghargaan tahun 2024 merupakan penghargaan ke-10 sejak diselenggarakan pertama kali di tahun 2.000.
"Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, kategori penghargaan tahun ini didasarkan kepada program pendekatan ekosistem yang dijalankan Kehati dan isu lingkungan yang sedang melanda Planet Bumi dalam tiga krisis planet/triple planetary crisis," terangnya.
Dia mengatakan, penghargaan ini dapat diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia (WNI) baik individu maupun kelompok dengan beragam latar belakang usia, sosial, profesi seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan kelompok swadaya masyarakat (KSM). Tidak hanya itu, kata dia, masyarakat adat, akademisi, seniman, budayawan, agamawan, jurnalis, generasi muda, dan local leader juga bisa ikut.
Pada kriteria umum, panitia mensyaratkan bahwa program konservasi yang didaftarkan berkaitan dengan atau menunjang tujuan konvensi keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian keanekaragaman hayati; pemanfaatan sumber daya hayati yang berkelanjutan; dan pembagian manfaatnya yang berlandaskan pada asas keadilan. Selain itu, originalitas kegiatan baik dari sisi gagasan maupun penggarapan, inovasi, dan spesikasi pengerjaan menjadi penilaian tersendiri oleh panitia.
"Kegiatan juga harus bersifat luar biasa, baik dari upaya yang dikeluarkan maupun dampak yang dihasilkan, serta memiliki nilai lebih bila dibandingkan dengan kegiatan, karya, usaha atau kinerja serupa lainnya. Sebagai catatan, individu atau kelopok peraih Kehati Award dan Kalpataru di tahun-tahun sebelumnya tidak diperkenankan untuk ikut Kehati Award 2024," katanya.
Baca Juga
Panitia kemudian melakukan rangkaian seleksi, yaitu seleksi administrasi dari berkas-berkas yang dikirimkan calon penerima, seleksi substansi berdasarkan kategori dan kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan daftar singkat calon peserta untuk mengikuti seleksi final. Ketiga, pada seleksi final, juri akan melakukan pengujian ulang dan melakukan verifikasi lapangan jika diperlukan.
"Penghargaan Kehati Award 2024 akan diberikan kepada satu pemenang dari masing-masing kategori. Setiap pemenang berhak mendapatkan trofi tetap Kehati Award 2024 serta hadiah uang senilai Rp25 juta serta kesempatan mendapatkan dana hibah melalui pengajuan proposal. Untuk menjangkau calon penerima dan masyarakat di seluruh Indonesia, penghargaan ini akan diberikan secara offline dan online. Pendaftaran sendiri akan ditutup pada 30 September 2024," tuturnya.
Riki mengatakan, untuk menjaga kualitas kredibelitas dan independensi penilaian, Yayasan Kehati telah menetapkan beberapa nama yang berasal dari kepakaran dan institusi guna menjadi juri Kehati Award 2024. Selain dari internal Kehati, kata dia, juri yang telah ditunjuk berlatar belakang akademisi, lembaga penelitian, lembaga pemerintah, organisasi lingkungan, dan lainnya.
“Keanekaragaman hayati tidak terbatas pada upaya konservasi, namun dapat menjelma menjadi sumber inspirasi, pengetahuan, dan paradigma berpikir. Kami berharap melalui Kehati Award 2024 ini, Kehati dapat berperan untuk mengangkat inspirasi-inspirasi, inisiatif, serta pengetahuan yang ada di masyarakat untuk menjadi pembelajaran, perbaikan kebijakan, dan pengakuan atas upaya masyarakat sipil,” tuturnya.