Selain kaki bengkak, beri-beri juga bisa menyebabkan gejala lain seperti kelemahan otot, gangguan saraf, dan masalah jantung.
Jadi, meski sama-sama menyebabkan kaki bengkak, penyebab dan gejala keduanya sangat berbeda.
Selain kaki bengkak, ada beberapa gejala lain yang mungkin kamu alami jika mengalami barkembar, seperti:
Berat badan meningkat drastis: Ini terjadi karena penumpukan cairan dalam tubuh.
Nyeri dan pegal pada kaki: Pembengkakan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada kaki.
Kulit terasa tegang: Kulit di area yang bengkak biasanya terasa tegang dan mengkilap.
Baca Juga
Kesulitan bernapas: Jika pembengkakan terjadi pada paru-paru, kamu mungkin akan kesulitan bernapas.
Faktor Risiko Barkembar
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami barkembar antara lain:
- Kehamilan: Perubahan hormon dan penumpukan cairan selama kehamilan bisa menyebabkan kaki bengkak.
- Gangguan jantung: Penyakit jantung seperti gagal jantung kongestif bisa menyebabkan penumpukan cairan di kaki.
- Gangguan ginjal: Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik bisa menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh.
- Varises: Pembuluh darah vena yang melebar bisa menyebabkan penumpukan darah dan cairan di kaki.
- Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan obat estrogen, bisa menyebabkan retensi cairan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami pembengkakan kaki yang disertai gejala lain seperti:
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Demam
- Peningkatan berat badan yang cepat
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta tes tambahan untuk menentukan penyebab pembengkakan dan memberikan pengobatan yang tepat.
Pencegahan Barkembar
Untuk mencegah barkembar, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:
