fin.co.id - Kurs rupiah menguat tajam terhadap dolar AS pada akhir pekan ini, Jumat, 23 Agustus 2024, didorong oleh dua faktor utama. Pertama, ekspektasi pasar yang tinggi terhadap pidato dovish Jerome Powell di Jackson Hole, dan kedua, redanya ketegangan politik domestik terkait revisi UU Pilkada.
Berdasarkan data Bloomberg, pada Jumat 23 Agustus 2024 pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup di level Rp15.492 per dolar AS, mengalami penguatan 108 poin atau 0,69% dari level sebelumnya di Rp15.600 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa pelemahan indeks dolar AS hari ini disebabkan oleh kekhawatiran atas kemungkinan penurunan ekonomi dan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga.
"Pasar menantikan pidato Powell malam ini di Jackson Hole untuk petunjuk tentang penurunan suku bunga di September," ujar Ibrahim.
Sementara itu, risalah pertemuan Fed pada Juli menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga, dengan pejabat Fed Philadelphia dan Boston mendukung langkah tersebut jika data mendukung.
Di sisi domestik, ketegangan politik mereda setelah DPR membatalkan revisi UU Pilkada. Keputusan tersebut diambil setelah demonstrasi besar-besaran yang melibatkan mahasiswa, buruh, dan mantan aktivis 98.
DPR menyatakan akan mengikuti keputusan Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan pendaftaran calon kepala daerah akan berpedoman pada putusan MK.
Baca Juga
"Keputusan ini menenangkan pasar dan meningkatkan kepercayaan investor, memperlihatkan stabilitas politik Indonesia," tutup Ibrahim.
Kombinasi dari faktor internasional dan domestik ini telah memberikan dorongan signifikan bagi mata uang rupiah, menegaskan posisi rupiah yang lebih kuat di pasar valuta asing. (*)