PHK Meningkat dan Kelas Menengah Tergerus: Krisis Ekonomi Mengancam Stabilitas Sosial

fin.co.id - 11/08/2024, 09:07 WIB

PHK Meningkat dan Kelas Menengah Tergerus: Krisis Ekonomi Mengancam Stabilitas Sosial

Ilustrasi PHK

fin.co.id – Krisis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melanda Indonesia dengan angka terburuk dalam lima tahun terakhir.

Selama periode Januari-Juni 2024, sebanyak 32.064 pekerja kehilangan pekerjaan mereka, meningkat tajam sebesar 21,4 persen dibandingkan tahun lalu.

Situasi ini semakin memperburuk ketidakstabilan ekonomi yang sudah dirasakan oleh kelas menengah.

Data Bank Dunia menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah kelas menengah di Indonesia. Dari 23 persen pada tahun 2018, persentase ini menurun menjadi 21 persen pada 2019, diiringi dengan peningkatan kelas menengah rentan (aspiring middle class) dari 47 persen menjadi 48 persen.

Baca Juga

Penurunan ini bertepatan dengan lonjakan PHK yang terjadi, terutama di sektor industri padat karya.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menjelaskan bahwa penurunan permintaan di sektor padat karya telah memicu PHK massal.

"Permintaan terhadap produk padat karya menurun, menyebabkan banyak pabrik yang sudah mempersiapkan bahan baku ekspor ikut terimbas," ujar Afriansyah pada 10 Agustus 2024.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Edi Priyono, menegaskan bahwa pemerintah akan fokus pada kebijakan untuk memulihkan kelas menengah.

"Kami akan memberikan perhatian lebih besar pada kebijakan yang dapat memicu kembali aktivitas ekonomi kelas menengah," kata Edi pada 9 Agustus 2024.

Baca Juga

Namun, tanpa langkah strategis yang efektif, dampak dari PHK yang semakin meluas ini berpotensi memperburuk kondisi sosial dan ekonomi, menggoyahkan stabilitas yang telah ada, dan menambah beban pada kelompok kelas menengah yang semakin menurun. (DSW/BIA)

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Sigit Nugroho
Penulis
ads
-->