fin.co.id - Satuan Lalu Lintas (satlantas) Polresta Tangerang membubarkan acara kopi darat (Kopdar) ratusan bocah pemburu klakson bus telolet di Alun-alun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Jumat malam 2 Agustus 2024.
Acara kopdar tersebut dibubarkan polisi lantaran tidak mengantongi izin dan dikeluhkan oleh masyarakat yang terganggu suara bising klakson bus yang dibunyikan secara terus menerus.
Aksi bocah telolet yang menggelar acara kopdar itu pun beredar di media sosial. Dalam video terlihat para bocah laki-laki yang diperkirakan usia belasan tahun berjoget di depan bus yang berhenti di kawasan alun-alun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Aksi tersebut juga membuat arus lalu lintas di kawasan jalan Puspemkab Tangerang tersendat karena banyaknya bocah yang turun ke jalan.
Baca Juga
- Arena Cabor Panahan di PON XXI Aceh Porak Poranda Diterjang Hujan dan Angin Kencang
- Pasar Lama Tangerang Diusulkan Jadi Cagar Budaya, Begini Respon Pedagang
Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang, Iptu Kusmanto, mengungkapkan bahwa awalnya ia mengira sedang ada acara di Alun-alun Tigaraksa. Sebab, di akhir pekan kawasan alun-alun memang selalu ramai pengunjung.
Tetapi, setelah ia kroscek ke Polres dan Polsek Tigaraksa aksi para bocah yang berkumpul di Alun-alun Tigaraksa dengan suara gaduh bus telolet itu tidak mengantongi izin.
"Setelah kita kroscek izinnya ternyata tidak ada. Kami langsung ke lokasi dan langsung kita bubarkan," kata Iptu Kusmanto kepada FIN.
Ia menyebut ada sekitar ratusan bocah laki-laki yang ikut serta. Mereka datang ke alun-alun Tigaraksa dengan menaiki tiga mobil bus bersama para sopirnya.
Namun ia mengaku belum sempat menanyakan berasal dari daerah mana ratusan bocah tersebut. Tetapi kemungkinan besar mereka berasal dari luar Tigaraksa, karena usai dibubarkan polisi tetap mengikuti konvoi bus sampai ke arah lampu merah Tigaraksa-Cikupa.
Baca Juga
- Anak yang Disiksa Ibu Tiri di Cilincing Jalani Operasi Akibat Pendarahan Otak
- Pemkab Tangerang Bakal Optimalkan Penegakan Perbup 12 Tentang Jam Operasional Truk Tambang
"Ada ratusan anak. Belum lagi yang ikut iring-iringan dengan sepeda motor. Diperkirakan masih usia anak SMP," ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada para orang tua agar mengedukasi anak-anaknya bahwa menggandrungi atau memburu klakson bus telolet sangat tidak bermanfaat.
Apalagi dengan aksi seperti yang terjadi di Alun-alun Tigaraksa hal tersebut tentunya dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar oleh suara berisik bus telolet.
"Kalo imbauan dan penindakan sudah sangat sering karena memang aksi cegat atau mengikuti bus telolet itu sangat membahayakan keselamatan anak-anak itu sendiri," tandasnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq