Viral . 31/07/2024, 11:40 WIB

Viral Petugas Daycare Tega Aniaya Anak-anak yang Dititipkan: Melihat Kasus Ini dari Sisi Psikologi

Penulis : Makruf
Editor : Makruf

fin.co.id - Pernah ngebayangin gak sih, orang yang seharusnya jagain anak-anak malah tega nyakitin mereka?

Kasus penganiayaan di daycare belakangan ini emang bikin kita semua geleng-geleng kepala. Kok bisa ya, tega banget?

Kenapa sih bisa terjadi? Mari kita melihatnya dari kacamat ahli.

Penyebab Petugas Daycare Tega Aniaya Anak-anak

Menurut para ahli psikologi, ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebabnya:

  1. Gangguan Kepribadian: Pelaku mungkin punya gangguan kepribadian tertentu, kayak narsistik atau antisosial. Orang-orang kayak gini seringkali susah ngerasain empati dan cenderung nyalahin orang lain.
  2. Trauma Masa Lalu: Pengalaman buruk di masa lalu, misalnya pernah jadi korban kekerasan, bisa bikin seseorang jadi agresif.
  3. Kondisi Mental Lainnya: Depresi atau bipolar juga bisa jadi pemicu perilaku kekerasan.
  4. Stres dan Kelelahan: Kerja di daycare itu melelahkan banget. Stres yang terus-menerus bisa bikin orang jadi gampang marah dan bertindak impulsif.
  5. Lingkungan: Lingkungan tempat pelaku tumbuh juga berpengaruh. Kalau dari kecil sering liat kekerasan, besar kemungkinan dia bakal ngelakuin hal yang sama.

Faktor Situasional

Hal ini dapat dipicu oleh faktor lain seperti:

Kurangnya Pengawasan: Sistem pengawasan yang lemah di lembaga penitipan anak dapat memberikan peluang bagi pelaku untuk melakukan tindakan kekerasan.

Rasionalisasi: Pelaku mungkin merasionalisasi tindakan kekerasannya dengan berbagai alasan, seperti menganggap anak tersebut "nakal" atau "mengganggu".

Kurangnya Pelatihan: Kurangnya pelatihan yang memadai dalam penanganan anak-anak, manajemen konflik, dan etika profesi dapat meningkatkan risiko kekerasan.

Lingkungan Kerja yang Toxic: Suasana kerja yang tidak kondusif, seperti adanya konflik antar pegawai atau tekanan yang berlebihan, dapat memicu perilaku agresif.

Dampak Jangka Panjang bagi Korban

Kekerasan pada anak dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius dan berkepanjangan, termasuk:

  • Trauma: Korban kekerasan sering mengalami trauma yang dapat mengganggu perkembangan emosi dan sosial mereka.
  • Gangguan Kecemasan: Kecemasan, fobia, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) adalah beberapa gangguan mental yang sering muncul pada korban kekerasan.
  • Depresi: Perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan harapan adalah gejala umum depresi yang sering dialami oleh korban kekerasan.
  • Masalah Perilaku: Korban kekerasan cenderung menunjukkan perilaku agresif, menarik diri, atau sulit berkonsentrasi.
  • Gangguan Hubungan Interpersonal: Kepercayaan diri yang rendah dan kesulitan membangun hubungan yang sehat.

Harus Bagaimana?

Tingkatkan Kesadaran: Kita semua harus lebih peka sama tanda-tanda kekerasan pada anak.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com