Kesehatan . 27/07/2024, 16:53 WIB

Kemenkes Sebut Hepatitis Dapat Menular dari Ibu Hamil ke Anak

Penulis : Khanif Lutfi
Editor : Khanif Lutfi

fin.co.id - Hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk di antaranya, infeksi firus, obat-obatan, alkohol, serta kondisi medis tertentu.

Terdapat lima jenis virus hepatitis, di antaranya A, B, C, D, dan E.

Kelima jenis virus tersebut memiliki cara penularan, gejala, dan tingkat keparahan yang berbeda.

"Hepatitis B dan C dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, kontak cairan tubuh selama berhubungan seksual, dan tertusuk jarum yang tidak steril," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Imran Pambudi, MPHM pada temu media Hari Hepatitis Sedunia, 26 Juli 2024.

Sementara untuk hepatitis A dan E, penularan juga dapat melalui fekal oral.

Imran mengungkapkan bahwa Indonesia menempati urutan keempat negara dengan kejadian dan kematian karena penyakit liver.

"Menurut data WHO Global Health Observatory 2022 for HCV, sebanyak 0,5 persen terinfeksi hepatitis C. Kanker hati menjadi urutan keempat penyebab kematian dan 90% di antaranya akibat hepatitis B," paparnya.

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan penanggulangan virus hepatitis di Indonesia.

Dalam hal ini, pihaknya melakukan skrining populasi risiko tinggi, termasuk ibu hamil.

"Tahun 2023, sekitar 3,3 juta ibu hamil di-screening hepatitis b dan ditemukan sekitar 50.789 ibu hamil reaktif hepatitis B."

Untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi, pihaknya mereka diberikan antivirus yang terinfeksi. 

Pada bayi yang baru lahir juga diberikan imunisasi HB0. Sesuai dengan program imunisasi nasional, anak juga akan diberikan HB-3 dosis.

"Dari temuan kami juga 94% bayi yang lahir dari ibu reaktif HBsAg, sudah bisa mendapatkan HBIg kurang dari 24 jam. Kemudian bagi ibu hamil yang kita temukan positif maka kita berikan antivirus yang namanya adalah tenofovir."

Ia pun mengimbau agar ibu hamil melakukan tes hepatitis pada trimester awal untuk mengetahui kondisi dan mendapatkan penanganan secepatnya.

"Ibu-ibu hamil harus tahu haknya bahwa paling tidak satu kali diperiksa hepatitis B-nya selama kehamilan. Sebaiknya tes pada trimester kedua,  jangan trimester ketiga karena kalau trimester ketiga, pengobatannya tidak optimal," terangnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com