Begini Kronologi Kades dan Gerombolan Pemuda Pancasila Arogan Intimidasi Wali Murid dan Ketua LSM Kebumen

fin.co.id - 23/07/2024, 10:13 WIB

Begini Kronologi Kades dan Gerombolan Pemuda Pancasila Arogan Intimidasi Wali Murid dan Ketua LSM Kebumen

Begini Kronologi Kades dan Gerombolan Pemuda Pancasila Arogan Intimidasi Wali Murid dan Ketua LSM Kebumen.

fin.co.id-  Viral di media sosial gerombolan anggota Pemuda Pancasila (PP) mengintimidasi warga Desa Menganti Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Nampak dalam video yang beredar di X (dulunya twitter), gerombolan berseragam Pemuda Pancasila itu mengamuk di rumah warga dan mengusir warga karena tak terima kasus dugaan pungli di SDN 1 Jati Mulyo dilaporkan ke pihak Kepolisian. 

Intimidasi itu dialami oleh pria bernama Sugiyono sebagai DPC lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Kresna Cakra Nusantara Kabupaten Kebumen. 

Seorang oknum Pemuda Pancasila nampak arogan ke Sugiono dengan bersuara keras dan kasar saat keduanya berdialog. Bahkan nyaris adu jotos. 

Oknum Pemuda Pancasila itu merupakan Kepala Desa Manganti bernama Supono. Dia yang juga merangkap sebagai anggota ormas tersebut. 

Sugiyono yang merupakan kuasa hukum dari wali murid,  menceritakan awal mula kejadian intimidasi itu. Dia peristiwa itu terjadi pada Juni 2024 lalu bermula ketika kasus dugaan pungli di SD Negeri Jatimulyo dilaporkan ke Kepolisian. 

"Pengadu yang sudah memberikan kuasa dan kepercayaannya ke lembaga perlindungan konsumen terkait dugaan adanya pungli di SD Negeri Jatimulyo Kecamatan Petanahan pada minggu sekira pukul 17:00," kata Sugiyono kepada awak media. 

Dia menjelaskan, mulanya kliennya menelpon, memberitahu bahwa Kepala Desa akan datang ke rumah kliennya dengan membawa anggota ormas Pemuda Pancasila terkait laporan dan aduan kepada LPKSM Kresna Cakra Nusantara. 

"Mendengar kabar itu akhirnya saya suruh ulangi kalimat itu, saya rekam langsung saya kirim rekaman ke Polres Kebumen, agar kalau nanti terjadi sesuatu bisa langsung terdeteksi diketahui oleh Polisi" kata Sugiyono. 

Dia mengatakan, rekaman itu lalu dikirim ke Intel Polres, ke Kapolres dan ke Kasatreskrim dan juga ke Sabhara Polres Kebumen. 

"Tapi sampai peristiwa dugaan intimidasi arogansi itu terjadi tak satupun polisi yang datang ke lokasi ataupun menghubungi saya”, ujar Sugiyono.

Sugiyono mengatakan, dia diminta hadir di rumah kliennya untuk hadapi Kades dan gerombolan PP itu. 

 Di rumah kliennya, Sugiyono mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, caci maki dan kata kasar oleh Kades seperti terlihat di video yang beredar di jagat maya. 

"Kejamnya lagi mereka menjegal saya merampas HP saya dan menghapus paksa video dokumentasi yang merupakan hak dan barang bukti saya, Kades juga mengancam dan memfitnah saya bersetubuh dengan klien saya" kata Sugiyono. 

"Saat ini klien saya benar benar down, drop mental dan ketakutan, bahkan nomor WhatsApp saya pun sampai di blokir oleh klien saya dan bahkan tidak mau berkomunikasi lagi dengan saya,” ujarnya.

Afdal Namakule
Penulis