Kesehatan . 22/07/2024, 12:54 WIB
fin.co.id - Siapa sangka, niat baik berolahraga untuk meredakan amarah justru bisa berakibat fatal!
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation mengungkapkan bahwa berolahraga dalam keadaan marah dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga dua kali lipat.
Penelitian ini melibatkan analisis data dari hampir 12.500 pasien yang pernah mengalami serangan jantung.
Hasilnya menunjukkan bahwa risiko serangan jantung pada mereka yang berolahraga saat marah meningkat dua kali lipat, dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga dalam keadaan marah.
Bahkan, risiko serangan jantung pada mereka yang berolahraga dan marah pada waktu yang bersamaan meningkat hingga tiga kali lipat.
Hal ini tentu menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati saat berolahraga.
Mengapa Berolahraga saat Marah Berbahaya?
Menurut Dr. Andrew Smyth, M.D., Ph.D., kepala penelitian ini, berolahraga saat marah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol saat marah.
Hormon-hormon ini meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat mempersempit pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah ini membuat aliran darah ke jantung terhambat.
Akibatnya, jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup, yang dapat memicu serangan jantung.
Siapa yang Berisiko?
Meskipun temuan ini mengkhawatirkan, perlu diingat bahwa serangan jantung pada orang sehat di bawah usia 60 tahun masih tergolong jarang terjadi.
Risiko serangan jantung saat berolahraga dapat meningkat pada orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, atau riwayat keluarga penyakit jantung.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com