News . 20/07/2024, 22:01 WIB
fin.co.id - Pemerintah resmi menetapkan anggaran sebesar Rp 71 trilun demi keberlangsungan program makan siang bergizi gratis.
Berbagai macam respons muncul dari kalangan para pengamat atau pakar ekonom, terutama setelah melihat jumlah angka yang fantastis tersebut.
Baru-baru ini, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti menyatakan, program makan siang gratis tersebut dinilai lebih bisa memajukan tingkat konsumsi masyarakat jika dibandingkan dengan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia yang dinilai nantinya malah akan membebani APBN.
"Jika diminta memilih antara makan siang gratis atau IKN, ya saya pilih makan siang gratis," Ujar Esther dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 20 Juli 2024.
Sentimen serupa juga diungkapkan oleh Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.
Menurut Nailul, APBN masih bisa membiayai anggaran makan siang gratis tersebut untuk tahun pertama yang sudah ditetapkan.
Namun, Nailul melanjutkan, dana Rp 71 triliun tersebut hanya merupakan 16 persen dari kebutuhan pelaksanaan program makan siang gratis yang rencananya akan ditujukan kepada siswa dan ibu hamil.
Nailul memprediksi, anggaran yang dibutuhkan kira-kira sebesar Rp 450 triliun.
"Perlu adanya realokasi alternatif untuk anggaran, salah satunya adalah dengan memotong proyek strategis nasional yang terancam gagal, termasuk proyek IKN," jelas Nailul.
Sementara itu menurut Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Budiman Sudjatmiko, yang perlu dilihat dari program makan siang gratis ini bukanlah pendanaannya, melainkan gizinya.
"Jadi jangan dilihat dari harga per-porsi, tapi bagaimana caranya menyediakan gizi itu," Jelas Budiman dalam keterangan resminya pada Rabu 17 Juli 2024. (Bia)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com