Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Baru Saja Khutbah Bahas Sifat Binatang, Kini Dipecat Terkait Kasus Asusila

fin.co.id - 04/07/2024, 05:47 WIB

Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Baru Saja Khutbah Bahas Sifat Binatang, Kini Dipecat Terkait Kasus Asusila

Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

fin.co.id- Hasyim Asy'ari dipecat dari jabatannya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPI) oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu (KEPP). 

Hasyim Asy'ari terbuktu melakukan tindakan asusila yang diadukan kepada anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag.

Sanksi pemecatan itu disampaikan oleh DKPP dalam sidang putusan yang dibacakan di ruang sidang DKPP, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.

"Mengabulkan pengaduan pengadu untuk seluruhnya," ujar Ketua DKPP Heddy Lugito saat membacakan putusan.

"Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku Ketua KPU Periode 2022-2027 terhitung sejak Putusan ini dibacakan," sambung Heddy. Dalam sidang ini, Hasyim hadir secara daring melalui zoom. 

Sebelumnya, Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) menyebut, tindakan pelanggaran kode etik oleh Hasyim Asy'ari dilakukan dengan cara mendekati, merayu sampai melakukan perbuatan asusila kepada anggota PPLN yang memiliki hubungan pekerjaan dengan Ketua KPU. Padahal, Ketua KPU telah terikat dalam pernikahan yang sah. 

Jadi Khatib Khutbah Sifat Kebinatangan

Hasyim Asy'ari menjadi khatib di lokasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi melaksanakan salat Idul Adha pada 17 Juni 2024 lalu di kawasan Simpang Lima, Semarang. 

Hasim berkhutbag di hadapan jamaah yang juga termasuk Presiden Jokowi dan Inu Negara Inrian. 

Dalam video yang disiarkan Sekretariat Presiden, Hasyim Asy'ari menyampaikan ceramah mengenai ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam mematuhi perintah Allah SWT untuk berkurban.

 "Kita dapat membayangkan bagaimana kalau kita sendiri yang hanya mempunyai putra satu-satunya dan anak satu-satunya rela menyembelihnya demi untuk menjalankan perintah Allah. Dan Nabi Ismail telah melaksanakan perintah itu dengan penuh ketaatan, penuh kerelaan, dan ketenangan," kata Hasyim. 

Pada kesempatan yang sama, Hasyim juga menyampaikan dua makna berkurban dalam pandangan Islam. 

"Yang pertama, sifat-sifat kebinatangan dalam jiwa manusia harus dikurbankan dan disembelih. Dan yang kedua, jiwa seseorang harus dilandasi dengan tauhid, iman, dan takwa. Sangat banyak sifat kebinatangan yang terdapat dalam diri manusia," tutur Hasyim. (*)

Afdal Namakule
Penulis