News . 03/07/2024, 15:58 WIB
fin.co.id - Ketua HCC, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH mengungkapkan bahwa ibu rumah tangga berisiko lebih tinggi alami mom shaming.
Mom shaming sendiri merupakan tindakan mengkritik atau mempermalukan seorang ibu terkait cara membesarkan anaknya.
Menurut studi yang dilakukan Health Collaborative Center (HCC), 72 persen atau 7 dari 10 ibu di Indonesia pernah mengalami mom shaming.
Studi yang dimulai sejak Maret 2024 ini melibatkan 892 responden ibu di seluruh Indonesia.
Hasilnya, diketahui ibu rumah tangga yang tidak bekerja 6 kali lebih besar untuk mengalami mom shaming.
Hal ini karena kurang optimalnya peran support system, yakni keluarga, suami, ibu, mertua, yang harusnya menjadi pelindung ibu dari serangan mom shaming.
"Apesnya adalah mereka justru jadi aktor (pelaku mom shaming)," ungkapnya pada Senin, 1 Juli 2024.
Sebaliknya, ibu yang bekerja justru lebih terlindungi dari mom shaming karena etika yang diterapkan membatasi pegawai untuk menghakimi urusan pribadi satu sama lain.
"Karena situasi dan suasananya yang bagus, mereka justru mendapatkan asupan positif dari teman kerja," tuturnya.
Di samping itu, minimnya akses ibu terhadap konseling khusus parenting membuat ibu rumah tangga semakin rentan terdampak mom shaming.
"Mom shaming di Indonesia sangat marak, salah satunya adalah karena akses terhadap tenaga profesional untuk konseling parenting jelek banget," tandasnya.
Pasalnya, pakar yang tersertifikasi konselor parenting di layanan primer, termasuk posyandu, sangat minim.
"Adanya kader. Kader paling dilatih, mereka tidak disertifikasi untuk parenting."
Selain itu, akses konseling parenting di puskesmas juga masih sulit dilakukan.
"Kita harus tanya lagi janji pemerintah, satu puskesmas satu psikolog. Itu pun sebenarnya kurang. Psikolog itu lebih banyak dari dokter umum. Harusnya bisa lebih banyak," paparnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com